Mon, 11 Nov 2024
Ceritakanaja / Asisah / Jul 29, 2024

Peanut Butter & Tears

Tidak ada yang bisa menjelaskan dengan pasti apa arti hidup yang sebenarnya. Tentang bagaimana manusia bertumbuh diiringi dengan berbagai perubahan tak terukur, bahkan setiap ukuran dalam tubuhnya juga berubah.

Tentang bagaimana warna dan rasa kesukaan juga berubah seiring dengan pertumbuhan itu terjadi.

Saat usia 7 Tahun, susu adalah minuman yang menyenangkan dan membahagiakan bagi anak kecil pada umumnya. Namun, saat menginjak usia 17 Tahun keistimewaan itu diganti dengan rasa pahit yang khas dari kopi juga rasa manis buatan lainnya.

Tidak ada yang tahu pasti kenapa demikian, padahal bisa saja kita tetap menikmati susu dengan berbagai rasa seperti strawberry, anggur, cokelat, atau rasa baru lainnya. Itu hanya contoh klise dari sebuah pertumbuhan yang ditandai dengan perubahan-perubahan kecil.

Menginjak usia dewasa, orang selalu bilang bahwa ada banyak hal yang menyedihkan juga menyenangkan yang hadir.

Mungkin karena semakin kita bertumbuh bukan hanya ukuran tubuh yang bertambah, tapi juga wilayah teritori kita untuk belajar semakin meluas. Ini pemikiranku saja, bisa jadi benar bisa juga bukan itu.

Sebenarnya, aku hanya ingin bilang kalau usia berapapun kita dan sebanyak apapun hal yang sudah kita temui, itu tidak bisa membuat kita menemukan jati diri yang sebenarnya dengan begitu saja.

Kita masih perlu terus belajar dan memahami sebenarnya kita akan bagaimana, menurutku juga bukan hanya sekedar tempat yang nyaman dalam bentuk lingkungan tapi juga dilengkapi dengan elemen-elemen positif yang membuat hati kita damai dan tentram. Sekali lagi ini memang terdengar sangat klise.

Hidup dewasa memang rumit, dan itu benar adanya. Aku sendiri juga bingung kenapa, setiap menghadapi kerumitan itu aku selalu teringat kalimat yang diucapkan oleh tokoh Lee ronan dalam film dokumenter Incantation “Semakin kita mencari tahu, semakin kita akan dikutuk”.

Seperti menjalani hidup, semakin kita mencari arti maka semakin kita kebingungan. Mencoba menutup mata dan telinga dari serangan eksternal memang sangat sulit, selesai dengan internal (diri sendiri) saja kita kesulitan setengah hidup, kita butuh proses yang panjang untuk stabil dalam segala hal.

Paulo Coelho pernah bilang dalam bukunya Like a flowing River “Kita tidak punya urusan dengan pemikiran orang lain, karena pikiran itu lahir dari jiwa mereka.

Meskipun menyakiti kita, kita hanya harus fokus menyembuhkan rasa sakit itu sembari mencari tempat berlindung agar orang itu tidak membuat kita terluka lagi” satu lagi “Jika kita sibuk mendengarkan kritik orang lain.

Artinya kita tidak hidup untuk diri sendiri melainkan untuk orang lain”. Kalimat itu sedikit menampar walaupun dalam realisasinya butuh waktu yang cukup panjang.

Judul cerita diatas diambil dari judul lagu DPR Ian salah satu pendiri Dream Perfect Regime, makna dari lagu ini adalah setiap manusia mengalami kerumitan dalam proses pertumbuhan dan mencari jati diri.

Peanut butter artinya masa kecil dan air mata yang bermakna proses hidup menjadi dewasa. Mungkin bagi sebagian orang liriknya sulit dimengerti karena selain berbahasa inggris, jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia redaksi kata yang digunakan juga simbolik dan tidak tersirat. Tapi jika diulik, makna dari lagu ini sangat dalam.

Jangan lupa peluk dirimu serumit apapun hal yang kau hadapi, tidak apa-apa sambil menangis sesenggukan atau sambil makan makanan kesukaanmu. Peluk saja…

 
Penulis: Asisah, dapat ditemui melalui Instagram @asisahnr_

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.