Wajah Baru Pasca Corona dan Kebangkitan Islam
Tulisan (buku) motivasi akhir-akhir ini begitu populer digunakan. Ketika kita punya keinginan maka kita perlu motivasi untuk memanisfestasi keinginan tersebut. Tulisan motivasi dikemas dengan bahasa ringan dan mudah dimengerti setidaknya tidak membuat kening mengkerut.
Sama halnya dengan buku “Kota roma menanti anda” karya Muahammad Choirul Anam (2012). Membaca buku ini membuat jiwa tenang seakan meronta-ronta agar segera bangkit dari tempat tidur melakukan perubahan (dengan cara kita). Bagaimana tidak, buku ini seolah kitalah pelakon kebangkitan Islam tersebut. “Tidak ada yang paling indah untuk Anda yang mengabdikan diri di jalan Allah, kecuali kata selamat. Berbahagialah. Sebab, tidak semua orang mendapatkan kebahagiaan mengabdikan dirinya. Diantara sekian banyak hamba Allah, Anda termasuk orang yang terpilih melanjutkan tugas besar Nabi dan Rasul.
Bisyarah adalah sebuah kabar gembira yang Allah turunkan kepada hambanya. Bisyarah ini bisa menjadi penyemangat kaum Muslim selama berabat-abat lamanya, terpatri kuat di dalam jiwa dan menjadi harapan di tengah keputusasaan.
Salah satu bisyarahnya yakni takluknya kota Konstantinopel dan Roma. Ketika Rasulullah ditanyai “Dua kota manakah di buka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah? Rasul menjawab, kota Heraklius di buka lebih dulu, yaitu Konstantinopel” (HR Ahmad).
Janji ini kabar gembira bagi kaum Muslim bahwa dua pilar peradaban Barat pada waktu itu Romawi Barat (Konstantinopel) dan Romawi Timur (Roma). Akan dibebaskan oleh kaum Muslim. Saat itu konstantinopel merupakan salah satu kota terpenting dunia, memiliki benteng yang tidak tertembus (terkuat) yang dibangun pada tahun 330 M. dikelilingi lautan dari tiga sisi sekaligus, yaitu selat Bosphorus, laut Marmarah dan Tanduk Emas (golden horn) yang dijaga dengan rantai yang sangat besar, hingga tidak memungkinkan masuknya kapal musuh. Pentingnya konstantinopel digambarkan oleh Napoleon dengan kata-kata “…..kalaulah dunia ini sebuah Negara, maka Konstantinopel inilah yang paling layak menjadi ibukota Negaranya”.
Maka menaklukkan kota besar tersebut layaknya mimpi bagi sebagian orang, namun tidak bagi seorang remaja bernama Muhammad II memiliki mental penakluk yang kita kenal Muhammad al-Fatih. Ia berhasil menaklukkan kota tersebut pada tanggal 29 Mei 1453. Penantian panjang selama 825 tahun terbayarkan, Konstantipel dibebaskan oleh kaum Muslim melalui komando al-Fatih.
Lalu bisyarah takluknya Roma itu pasti! sisa pilihan ada ditangan anda jadi pemain atau pecundang. Tugas berat yang membanggakan. Estafet perjuangan itu berada di tangan anda. Hidup matinya Islam dan baik buruknya masyarakat ada di pundak Anda. ‘Sesak nafas’ melihat kondisi masyarakat sekarang, jika Anda merasakan ini, maka Anda benar-benar mengalami seperti yang dialami Rasul.
Kemudian, setelah Anda merasakan sesak, apakah Anda ingin mengasingkan diri mencari ketenangan? Atau anda pura-pura tidak tahu sehingga merasa tidak ada tugas besar dari Allah? Ataukah Anda merasa itu bukan tugas Anda, lalu seluruh potensi Anda hanya mengejar dunia?
Anda adalah mutiara di tengah lumpur! Di tengah zaman kelam ini kemudian Allah memilih Anda untuk meruntuhkan bangunan keropos. Lalu menggantinya dengan bangunan Islam kokoh. Mengubah sistem buatan manusia seperti liberalisme, kapitalisme dan sosialisme menjadi aturan yang berasal dari Allah. Ini berat, tentu tidak semudah membangun rumah impian sama halnya dengan Rasulullah ia pernah di tolak dakwahnya. Lantas tidak membuat ia menyerah mendakwahkan Islam, lalu kita makhluk receh ini mau mengeluh?
Dengan begitu gerakan roda dakwah akan bergesekan dengan kerikil adat istiadat, pemikiran, sistem yang eksis di tengah masyarakat. Mungkin ada yang bertanya mengapa dakwah seperti Rasulullah bergesekan dengan sistem Jahiliyah? Mengapa tidak dicari jalan tengahnya. Karena dakwah rasul memang berbeda. Dakwah Rasul ibarat kutub utara magnet sementara jahiliyah kutub selatan magnet, yang tidak mungkin disatukan.
Menanti datangnya pertolongan
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bahwa Dia akan benar-benar memberikan kekuasaan kepada mereka dimuka bumi, sebagaimana yang diberikan kepada orang-orang sebelum mereka. Dia juga berjanji akan benar-benar menguatkan untuk mereka, agama mereka yang Dia ridhai. Serta berjanji akan benar-benar mengubah ketakutan mereka menjadi kedamaian. Mereka (adalah orang-orang yang senantiasa) menyembah-Ku, tidak menyekutukan Aku dengan apapaun juga. Dan siapa saja yang ingkar setelah (janji itu) maka merekalah orang-orang yang fasiq (QS. An-Nuur:55).
Jika Allah sudah mengkhendaki, pertolongannya pasti akan datang. Laksana hujan yang semula kering menjadi basah. Dan tatanan dunia akan berubah sesuai kehendakNya. Demikian kita mestinya usaha dengan optimis, tidak ada perjuangan yang sia-sia.
Kita melihat sekarang fajar kemenangan Islam sudah terpampang di depan mata sisa kita yang menjemputnya, buktinya kelompok hijrah sudah menjamur, dan orang berlomba-lomba masuk Islam. Pembahasan sistem Islam pun sudah diperbincangkan berbagai kalangan.
Apalagi munculnya wabah virus Corona pada bulan Desember, ini berdampak secara global mengubah tatanan dunia. Para pengamat ekonomi memperkirakan ekonomi turun menjadi -3 persen, resesi terburuk sejak Great Depression dan lebih buruk lagi dari krisis keuangan global 2008 (International Monetary Fund Blog, 2020).
Tentunya kita bertanya apakah pandemi ini berdampak kepada Negara superpower seperti Amerika serikat (As)? Tentu, saat ini dapat dikatakan AS menjadi Negara terparah dunia, baik angka kematian dan ekonomi. Ashok Sharma, pakar keamanan Australian University memperkirakan dunia pasca Corona yaitu menguatnya pertarungan geopolotik AS-Tiongkok. AS yang tidak berdaya, disisi lain Tiongkok berupaya mengubah wajah covid-19 dari bencana, menjadi simbol kepemimpinannya secara global.
Sebut saja Tiongkok kembali mengekspor pasokan vital dan peralatan medis ke Negara-Negara yang terdampak Corona. Bayangkan, jika Tiongkok meluncurkan kampanye Medical Belt Road and Initiative ke berbagai Negara, maka itu akan meningkatkan reputasinya secara global dan melindungi kepentingan investasinya.
Menghilangnya pengaruh AS, maka kevakuman ini menciptakan peluang bagi Tiongkok untuk mengambil alih dominasi tersebut. Kita sama-sama ketahui ideologi kapitalis dan sosialis (komunis) dari dulu berhasrat menjadi pemenang (menguasai dunia). Celah ini kemudian bisa dimanfaatkan kaum Muslim mengenai janji takluknya Roma dan kembalinya ideologi (sistem) Islam memimpin dunia dalam Naungan Khilafah.
Pasca Corona Khilafah tegak dengan izin Allah, sehingga tatanan dunia baru ini akan memberi rahmatan Lil alamin. Buku kota Roma menanti anda sangat cocok untuk sekedar menyentil jiwa apatis dan menuntun kita mengambil bagian, sampai datangnya hari kemenangan tersebut. Mau jadi pemain, penonton atau pecundang. Wallahu a’lam.
Penulis: Ika Rini Puspita, penulis buku 'Negeri ½’.