Dua Puisi Karya Riski
Ada yang Redup
Tempat ini telah mengalami banyak perubahan
Ada yang mulai hilang
Dan tak ada lagi yang sudi mencarinya
Tak terlihat lagi sudut-sudut yang dipenuhi sesak
Dengan lingkaran diskusi disore hari
Kini, ruang-ruang itu tak dipenuhi debat-debat dialektis
Suara dari megaphone semakin tidak terdengar lagi
Dipasungnya kebebasan akademik oleh pemegang kuasa
Merampas kemerdekaan berfikir, kebebasan berpendapat serta berserikat
Dilarangnya sebuah kritik
Dibungkamnya suara-suara kritis
Atas nama etika semuanya dilarang
Tempat ini lambat laun menjelma bak tembok penjara
Dipenuhi dengan larang-melarang
Rampas-merampas
Hingga bungkam-membungkam
*
Tanya
Apakah kesibukan akademik membuat idealisme itu punah?
Teori-teori itu membuat hati kecil kalian buta?
Akal sehat binasa oleh deretan angka?
Otak bebal akibat diktat tebal?
Atau,
Tumpulnya otak akibat tugas yang menumpuk?
Agent of change bukan sekadar mantra ajaib
Social control bukanlah omong kosong
Iron stock bukan pula sekadar dusta
Manusia bijaksana adalah mahasiswa, katanya.
Tunduk kepada apa yang namanya IPK
Dalam diripun gejala apatis merajalela
Lantas, kemanakah kalian akan singgah?
Penulis: Riski Alisa Putri, mahasiswa UNM, berorganisasi di Kampung Seni Akuntansi FE UNM.