Mon, 16 Sep 2024

Gemuruh Ombak

Menjelma 

jadikan aku, 

menjelma kalender di dinding kamarmu

agar ku tahu, 

bagaimana cicak bernyanyi, 

di tengah rimbunnya sunyi

dan akar pohon merambat lagi, 

menyambangi tangan lentikmu …

*

Secangkir Teh 

aku adalah secangkir teh,

beraroma bunga melati

yang diseduh sebelum mentari menepi

 di pelabuhan langit …

*

Doa di Rimbunnya Hutan 

selembar daun itu, 

gugurkan lamunku tentang dikau,

fana di tengah rimbun hutan,

angin ku cecap dalam,

ku kirim doa,

di bawah pohon flamboyan …

*

Gemuruh Ombak 

gemuruh ombak di lamunku,

menerjang karang di bawah cakrawala

ku rengkuh rindu sedalam palung, 

kau larut dipeluk garam,

ku cecap kenyang,

segala kenangan kita,

di bibir pantai …

*

Temaram 

sejak saat itu, 

aku terbang di negeri awan

memanggil sunyi di tepian hari

memeluk kelamnya kata,

terbahak dan tersesak,

di genangan air mata ….



Penulis: Maria Dominika Tyas Kinasih, demikian namanya. Telah menyukai sastra sejak duduk di bangku kelas 2 SD. Penyuka warna biru dan hijau ini memiliki hobi membaca, menulis, menyanyi, dan bermain musik. Terakhir, penggemar musik pop dan jazz ini mengeluarkan buku yang berjudul Perempuan di Perguliran Waktu (Haura Publishing, Januari 2024). Penggemar karya Sapardi Djoko Damono ini dapat dihubungi di Instagram @mariadominika_

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.