Hujan di Tengah Malam
Malam yang senduh
Berteman hujan yang gerimis
Sambil terkulai di atas ranjang
Kumelepaskan kepenatan ini
Dengan lantunan dari genting dan gerimis
Perlahan membawaku ke alam yang semu
Alam imajinasi bawah sadarku
Kumulai membuka mata dalam mimpi itu
Dan menemukan DIA tersipu menatapku
Seakan telah menanti kesadaranku
Tak butuh waktu lama
DIA menarik tanganku
Membawaku mengikuti langkahnya
Mengelilingi sungai yang dari tadi ada disampingku
Berjalan menyusuri sungai itu
Kemudian berhenti dibawah pohon yang rindang
Sembari berteduh dari teriknya matahari
Dan menikmati hembusan angin yang lirih
Berdua kita mulai bercakap
Memandang langit yang luas
Bercerita saat pertama kali kita bertemu
Mengulang kisah yag telah lalu
Tiba-tiba aku dipaksa bangun
Oleh sentuhan lembut
Dari tangan yang sangat kukenal
Yah, DIA membangunkanku dari mimpi indahku
Sontak kumendekapnya
Dan membisikkan
"Terima kasih mimpi indahnya"
Kini aku dan DIA telah jadi KITA
Diikat oleh janji untuk saling menjaga,
Yakinku kalau janjinya adalah nyata
Sebab dalam mimpipun DIA masih tetap ada menemaniku
Penulis: Fajar Pratama Putra, seorang manusia yang suka bermimpi tanpa aksi