Wed, 25 Jun 2025
Puisi / Minhad Rahmaniyah / May 15, 2025

Jawaban Tidak Selalu

Jawaban Tidak Selalu

 

Mari saling menyalahkan 

jika memang sama salah

terkadang

perihal saling percaya

tumbuh karena khawatir dan resah

 

Mungkin kita bertanya kenapa?

Jawaban tidak selalu

berbentuk penjelasan

situasi yang mendewasakan

 

Barangkali,

kita banyak takutnya 

tentang memahami dan menerima

dengan mata yang berbeda

 

Bahwa bukan tugas orang-orang

menegur terlalu banyak 

karena mereka peduli

mungkin caranya berbeda

kita belajar memaklumi



*

Bahwa Hidup

 

Kepadanya aku ingin belajar

senyum merekah di terik fajar

 

Agar semua bisa selesai

kadang aku memerlukan malam

bulan yang dikelilingi bintang-bintang

 

Menit kedua puluh lima

aku beranjak dalam pemahaman

selebihnya waktu bergetar

lama sekali,

bibirku kacau diantara

sadar dan sabar

tapi yang ini membantu

 

Bahwa hidup,

bukan hanya

sekadar sungguh

 

Tuhan mendegarmu

Berusahalah dulu



*

Doa Orang Rumah

 

Mereka yang tumbuh

tanpa bercerita

di bawah naung dekapan malam

hidupnya juga lelah

tapi tidak seberisik kita

 

Diantara beberapa musibah

mereka yang terjatuh

lalu di sandera

oleh sandiwara dunia

 

Teduhnya syukur

setabah doa orang rumah

selalu jadi alasan 

untuk mengupayakan

 

Karena hakikat waktu 

besok bukan sekarang

merapikan mimpi-mimpi

dipeluk rasa cemas yang panjang

 

Kita manusia

Kita sama



*

Pernahkah Kita

 

Bangku ruang tunggu

jejeran koran tersusun rapi

Pada saat itu,

jejak bunyi sepatu silih berganti

gesekan pintu nyaring sekali

hanya ramai tapi terdengar sepi

 

Semuanya menunggu giliran

saling melengkapi diam

“Pernahkah kita

memikirkan satu peristiwa

yang terjadi hari itu?”

 

Agar terlihat sedikit peduli

dari belasan lembar saja,

manusia luput membaca

tiba-tiba berdering

yang di sebelah beranjak berdiri

 

Akhirnya kita tahu

atau ada yang memberi tahu

yang duduk termenung

mereka sedang berkejaran

 


*

 

Ini Bukan Judul Puisi

 

Selayaknya perasaan

dengan hal-hal yang disukainya

di buat sederhana pun

rumit memahaminya

 

Semakin lama ingin bingung

huruf-huruf berkeliaran liar

di dalam diriku

Sesekali ingin bertanya

Kamu dimana?

Barangkali,

di sana cuacanya bersahaja

 

Di sini pada pagi berkabut begini

yang ditanam kasih

yang mekar untukmu, tak ada 

seseorang yang menyuruh

 

Jatuh ke tanah

terdengar sampai ke langit

bergema bertebaran ke mana-mana

 

Bukan, ini bukan puisi

Sekali lagi ini untukmu

 
 
 
Penulis: Minhad

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.