Jawaban Tidak Selalu
Jawaban Tidak Selalu
Mari saling menyalahkan
jika memang sama salah
terkadang
perihal saling percaya
tumbuh karena khawatir dan resah
Mungkin kita bertanya kenapa?
Jawaban tidak selalu
berbentuk penjelasan
situasi yang mendewasakan
Barangkali,
kita banyak takutnya
tentang memahami dan menerima
dengan mata yang berbeda
Bahwa bukan tugas orang-orang
menegur terlalu banyak
karena mereka peduli
mungkin caranya berbeda
kita belajar memaklumi
*
Bahwa Hidup
Kepadanya aku ingin belajar
senyum merekah di terik fajar
Agar semua bisa selesai
kadang aku memerlukan malam
bulan yang dikelilingi bintang-bintang
Menit kedua puluh lima
aku beranjak dalam pemahaman
selebihnya waktu bergetar
lama sekali,
bibirku kacau diantara
sadar dan sabar
tapi yang ini membantu
Bahwa hidup,
bukan hanya
sekadar sungguh
Tuhan mendegarmu
Berusahalah dulu
*
Doa Orang Rumah
Mereka yang tumbuh
tanpa bercerita
di bawah naung dekapan malam
hidupnya juga lelah
tapi tidak seberisik kita
Diantara beberapa musibah
mereka yang terjatuh
lalu di sandera
oleh sandiwara dunia
Teduhnya syukur
setabah doa orang rumah
selalu jadi alasan
untuk mengupayakan
Karena hakikat waktu
besok bukan sekarang
merapikan mimpi-mimpi
dipeluk rasa cemas yang panjang
Kita manusia
Kita sama
*
Pernahkah Kita
Bangku ruang tunggu
jejeran koran tersusun rapi
Pada saat itu,
jejak bunyi sepatu silih berganti
gesekan pintu nyaring sekali
hanya ramai tapi terdengar sepi
Semuanya menunggu giliran
saling melengkapi diam
“Pernahkah kita
memikirkan satu peristiwa
yang terjadi hari itu?”
Agar terlihat sedikit peduli
dari belasan lembar saja,
manusia luput membaca
tiba-tiba berdering
yang di sebelah beranjak berdiri
Akhirnya kita tahu
atau ada yang memberi tahu
yang duduk termenung
mereka sedang berkejaran
*
Ini Bukan Judul Puisi
Selayaknya perasaan
dengan hal-hal yang disukainya
di buat sederhana pun
rumit memahaminya
Semakin lama ingin bingung
huruf-huruf berkeliaran liar
di dalam diriku
Sesekali ingin bertanya
Kamu dimana?
Barangkali,
di sana cuacanya bersahaja
Di sini pada pagi berkabut begini
yang ditanam kasih
yang mekar untukmu, tak ada
seseorang yang menyuruh
Jatuh ke tanah
terdengar sampai ke langit
bergema bertebaran ke mana-mana
Bukan, ini bukan puisi
Sekali lagi ini untukmu
Penulis: Minhad