Motor dan Hujan
Mimpi, Sakit
Kedua lensa nampak lelah
Waktu telah berputar menuju bulan
Kedua kaki nampak kaku
Tanah bergetar akan kaki yg berpijak.
Gelap mulai terasa pahit
Pahit kian mencekam dada
Suara kian kelam merana
Jiwa merontah mencari cahaya
Pupil berlari mengejar cahaya
Waktu tak lagi berpaling
Fajar menanti kesejukan
Peluh kian menetes
Raga kan sadar akan mimpi.
*
Motor dan Hujan
Hujan tak mengenal waktu
Hujan tak mengenal siapa
Hujan tak mengenal mengapa
Hujan tak mengenal akibat
Hujan turun tanpa permisi
Hujan turun dengan membasahi
Hujan berirama sesuka hati
Hujan berhenti memunculkan kenangan.
Motor dan Hujan bersatu padu
Motor dan Hujan berbagi rasa
Motor dan Hujan menjadi kenangan dikala dulu.
Motor dan Hujan membangiktkan kenangan.
Penulis: Mudassir Hasri Gani, akrab disapa Acil ini seorang yang bergerak dibidang kepemudaan, mendirikan pronesiata.id dan MHG Peduli serta beberapa organisasi lainnya.