Pergi
Aku tak pernah memikirkan akan menulis sajak tentang perpisahan
Itu sulit
Dan sekarang adalah tentang perpisahan,
Dan kamu
Tak bisa ku jabarkan serinci rincinya perasaanku
Tapi ini akan sedikit mewakilinya
Kau cintaku,
Tak pernah ku ingat lelaki lain setelah menetapkan hatiku adalah milikmu
Tak pernah sedetik pun aku tak berjuang untuk memilikimu
Tak pernah kusesali keputusan yang kuambil jika itu tentangmu
Walau kadang terbesit di pikiranku,
Mungkin hanya aku yg merasakannya
Mungkin dia sayang, tapi tak sesayang aku apadanya
Pernah ku katakan aku tak akan pergi, jika kau tak pernah memintanya
Ku gaungkan dikepala ku begitu keras, dan begitu percaya diri bahwa aku kan tetap disisimu
Sama seperti aku yang menginginkanmu selamanya, ku anggap kau juga seperti itu.
Aku lupa memikirkan skenario terburuk yang mungkin terjadi,
Tidak, skenario buruk itu baru saja terjadi
Kau mengutarakan semuanya,
Maka ku anggap kata sayang selama ini adalah iba semata
Dan aku tak ingin memercayainya lagi,
Tidak untuk nanti nanti
Maka tunggulah sayang,
Ketika ku bergegas kau tak perlu kuatir
Perasaan itu masih ada
Namun tak bisa ku pastikan jika kaki ku tlah menginjak bandar udara, masihkah
Aku adalah tipe orang yang akan menyesali semuanya,
Kali ini mungkin tidak,
Karena bagimu itu keputusanmu
Maka tunggulah sayang,
Penyesalan itu adalah milikmu
Semoga milikmu
Ku doakan kau bahagia,
Namun aku tak yakin kau menemukan gadis yang mencintaimu sepertiku
Karena cintaku satu, utuh dan sudah kuberi untukmu
Walau yah, masih tak sesempurna yang kau inginkan.
Aku minta maaf masih berani bilang aku mencintaimu saat menulis sajak ini,
Aku minta maaf karena tak akan tau seperti apa perasaanku nanti padamu.
Dan kau minta maaflah karena sempat bersikap biasa aja.
Penulis: Desgita Citra Maharani, akrab disapa citra, sedang belajar jadi istri yang sholehah.