Tue, 22 Oct 2024
Puisi / Atiq Ni'Matus / Jan 08, 2021

Peristirahatan Harapan

Peristirahatan Harapan

Menidurkan harapan.
Pada ranjang tak bertuan.
Tidur begitu pulas berhiaskan mimpi.
Dingin tetap setia menyelimuti malamnya.
Meramaikan sepinya angan dalam kehampaan.
Hujan tak turun malam ini.
Angin membeku tak kuasa mengalunkan syahdunya.
Harapan telah tertidur.
Rintik yang ranum mewujud, berkumpul, menyatu.
Di dalam asa yang terpendam.
Harapan terus melancarkan mimpinya.
Tidurlah sebagai harapan yang diharapkan.
Mimpilah tanpa lelah dan keraguan.
Hingga tiba waktu kau tersadar.
Melangkah dengan semangat dan penuh harap.
Harapan hampir mendekati sadarnya.
Bersiaplah membangunkan harapan.

Harapan yang Enggan Mengubah Nasib

Harapan seketika terdiam ketika mendengarkan kenyataan.
Harapan merasa tercengang akan adanya rasa yang dimiliki oleh kenyataan.
Rasa yang sungguh tak disangka nyata adanya.
Harapan hanya mengira bahwa komunikasi yang terjalin selama ini,
hanya sebatas karib yang tak ingin terlalu serius memiliki keinginan untuk merubah nasib.
Namun kenyataan, adalah ingin memiliki harapan itu sendiri.
Harapan merasa canggung dan tak sedikitpun
memulai pembicaraan atau sekadar menyapa.
Pada akhirnya, kenyataan menurunkan ego dan meminta maaf kepada harapan,
sekalipun perasaan yang dimiliki oleh kenyataan bukan merupakan kesalahan.
Melainkan hal yang sangat primitif dimiliki oleh makhluk yang memiliki hati, yaitu merasakan cinta.
Kini kenyataan dan harapan, berteman akrab kembali.
Berkomunikasi layaknya karib seperti di awal dulu.
Betapa seperti ini saja sudah indah.
Lebih baik bersahabat dengan cinta, daripada terikat dalam hubungan yang berkedok cinta
tapi terselip kebencian dan dusta.
Mengungkapkan cinta dengan cara-cara yang universal
yang membuat harapan merasakan bahwa cinta itu mendamaikan dan meneguhkan hak akan kebebasan, bukan malah memberi pengekangan dalam egoisme kepemilikan.

 

Penulis: Atiq Ni’matus Sa’adah, seorang mahasiswi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri dengan program studi Psikologi Islam. Suka menulis puisi di https://atiqmamay.blogspot.com/

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.