Sajak Perempuan Kalah
Teruntuk tanda yang selalu menimbulkan tanya,
Telah kupaksakan diri untuk pulang
Sebab ku takut kedatanganku mengacaukan tenangmu
Apa kau tak mendengar teriakan kesakitanku di ujung jalan?
Aku ingin menenggelamkan luka dengan pelukanmu
Tapi tubuhmu sendiri telah sarat dengan luka
Lantas bagaimana kita bisa saling menyembuhkan?
Aku sangat mencintaimu
Tapi keadaan lebih dulu mengusirku
Demikianlah pamitku ini
Kata adalah kita
Bisa adalah pisah
_______________________
Malam menyapaku
Kau menghampiriku
Menarik setiap ingatan
Menjadikan ku semakin gila
Kita telah memasang belenggu
Jangan kau coba mencopotnya kembali
Keping kepatahan telah ku susun
Semogakan saja kepulihanku
Bukan kepulanganku
Penulis: Salma Cimma, Mahasiswa Pend. Antropologi UNM.