Langkah Pertama Menuju Impian
Hai, aku ingin menceritakan pengalaman hidupku menjadi penerus nenekku. Nenekku adalah seorang bidan yang kini sudah pensiun karena umur yang sudah tak sanggup bekerja.
Ia memiliki 6 anak termasuk ibuku yang merupakan anak pertama,setiap anaknya memiliki karir yang berbeda tapi tak ada satupun dari mereka yang mampu menjadi penerus nenekku.
Hingga saat aku berumur 14 tahun tepatnya aku berada di kelas 9 semester genap,semua orang pasti sudah memikirkan ingin melanjutkan di SMA impian mereka. Disaat mereka sudah memikirkan matang-matang,aku masih bingung ingin lanjut dimana?
Tapi karena kebanyakan temanku ingin berada di SMAN 5 jadi aku fomo ikut-ikutan. Saat hari pendaftaran mulai dekat nenekku tiba-tiba saja membuat ku ragu karena ia merekomendasikan ku untuk sekolah SMK kesehatan.
Aku jadi ragu karena disisi lain aku memang ingin bercita-cita bekerja di dunia kesehatan entah apapun itu tapi disisi lain aku ingin bersama teman-teman ku untuk sekolah SMA.
Pada suatu hari itu,aku deep talk bersama orang tuaku karena aku masih belum yakin dengan pilihan ku. Aku terus meminta pendapat lebih baik SMA atau SMK namun jawaban mereka tetap itu saja
"Tergantung kemauanmu nak,kami tak bisa memaksamu sekolah disana atau disini karena jika kamu sekolah karena mengikuti kemauan orang tua,belum tentu kau menyukainya disana dan lebih baik ikuti kata hati saja.”
Disitu aku mulai yakin ingin sekolah kesehatan saja,aku relakan impian ku di sekolah SMA demi masa depan ku. Padahal kebetulan nilai-nilai ku bisa memberikanku kesempatan sekolah di negeri tapi demi masa depan aku relakan semua itu.
Akhirnya saat hari pendaftaran tiba, aku pergi mencari sekolah kesehatan bersama ayahku. Aku sengaja mencari sekolah yang dekat dengan rumahku agar bila ada apa-apa bisa cepat.
Setelah lama-lama mencari, akhirnya aku mendapatkan sekolah kesehatan tersebut yaitu SMK Kesehatan Terpadu Mega Rezky Makassar. Sekolah kesehatan yang banyak orang katakan unggul dalam bidang kesehatan.
Saat masuk ke dalam sekolah, aku begitu terkejut karena siswa-siswanya sangat ramah dan murah senyum apalagi guru dan staffnya. Aku langsung jatuh cinta pada sekolah itu dan berharap akan betah disana.
Aku pun mendaftar dan memasuki jurusan Keperawatan Kebidanan, saat itu aku sangat merasakan langkah awal menuju impian ku.
Dan kini aku sudah menjadi siswa tersebut dan bahkan menjadi siswa terbaik selama 3 bulan, kurasa itu belum cukup membuat orang tuaku bangga namun aku akan berusaha semaksimal mungkin.
"Jangan pernah menyesali pilihanmu, karena setiap pilihan membawa pelajaran berharga."
