Puisi-Puisi Lilis
Gadis Bodoh
Aku hanyalah seorang gadis bodoh
Dan buta akan kenyataan yang ada didepan mata
Tuli telah menjadi kebiasaanku dikala keinginan terus menerkamku
Menjadikan hatiku keras dibalik luka
Harusnya aku tidak terikat
Harusnya aku tidak selemah ini
Harusnya aku sadar
Dan sudah seharusnya aku melepaskan
Ikatan itu mencipta luka yang menyisakan bekas yang begitu dalam
Mencipta kehancuran sesuatu yang tak sepantasnya hancur
Dan mencipta kepedihan yang sepedih pedihnya.
Kau begitu lihai memainkan seorang gadis bodoh
Yang telah menjadi budak oleh perasaannya sendiri
Dan menjadi korban atas kebodohannya
Dan tentunya menjadi santapan bagi serigala yang lapar sepertimu
Mencicipi segala macam jamuan yang tak sepantasnya kau cicipi
Menikmati kepandaianmu dalam bersilat lidah
Yang membuat amarah gadis ini menjadi kasih sayang
Yang tak sepantasnya kau dapatkan.
Aku terlalu bodoh untuk lelaki keji sepertimu
Aku terlalu perasa untuk lelaki penikmat sepertimu
Aku terlalu lemah untuk dijadikan sebagai budakmu
Dan aku terlalu hina untuk menjadi gadis suci.
*
Nyatanya Tidak
Malam itu...
Dingin, dan tak seorangpun kan mengganggu
Melewati kisi-kisi jendela, rindu itu menyelinap
Berbisik, bahwa di seberang sana kau sedang merindu
Seketika, jantungku berdebar tak karuan
Dan Ketakutanpun menghantuiku...
Namun, itu hanyalah sebuah ketakutan yang tak akan pernah terjadi
Karena aku, ada dalam dirimu~
Setelahnya
Kau datang mengganggu alam bawa sadarku
Memberiku kecupan manis
Lalu memelukku erat
Dan berbisik
"aku ada dalam dirimu, dan kau ada dalam diriku"
Namun itu semua dengan mudah dan cepat berlalu
Kau berganti peran, menjadi sosok yang menakutkan.
Lebih dari penjahat yang mengenakan pakaian kesatria
Tanpa rasa ibah kau menghunjam jantungku
Menembus perisaiku, lalu kau pergi dengan penuh ketakutan.
Dasarr pengecutt..
Dasar pengkhianat..
Teriakku dalam kebisuan
Kukira kau adalah orang yang tepat.
Namun nyatanya tidak..
Penulis: Lilis Adriani Ansar, mahasiswa Universitas Negeri Makassar, aktif di UKM MAPHAN UNM.
