Sering Lakukan Hal Sepele Ini, Bisa Jadi Anda Termasuk Orang Malas
“Sedang mager saja di rumah”.
Kalimat ini kadang diucapkan seseorang ketika sedang dilanda rasa malas. Rasa malas atau mager (malas gerak) ini sering kali dialami oleh banyak orang. Peneliti menemukan, kurangnya motivasi bergerak lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biologis. Bukan hanya sekadar sikap dan kebiasaan saja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika orang memutuskan melakukan sesuatu, korteks pra-motor otaknya menyala sebelum titik lain di otak yang mengendalikan gerakan jadi aktif. Jadi pada orang yang malas, korteks pra-motor ini justru tidak menyala karena koneksinya terputus.
Mungkin kita menanggap bahwa kita sudah cukup rajin. Tapi bisa saja kita masih melakukan beberapa tindakan yang sebenarnya merupakan tanda kemalasan.
Lalu, bagaimana mengetahui tanda jika kita termasuk orang yang malas? Simak penjelasan berikut.
1. Buang sampah sembarangan
Kebersihan adalah sebagian dari iman. Anda pasti tahu ungkapan ini. Ternyata membuang sampah sembarangan tidak hanya berhubungan dengan kurangnya iman, tapi juga faktor kemalasan.
Kita lebih memilih membuang sampah seenaknya karena malas mencari tempat sampah. Malas menunda buang sampah sampai menemukan tempat sampah.
Lebih parahnya lagi, jika tempat sampah hanya berjarak beberapa meter, tapi masih saja membuang sampah sembarangan.
2. Lebih suka bersosialisasi lewat internet daripada secara langsung
Manusia adalah makhluk sosial. Berarti kita butuh bergaul dengan orang lain. Adanya sosial media memang membuat pergaulan jadi lebih mudah dilakukan. Namun tidak sedikit saat ini, lebih memilih bergaul di dunia maya daripada dunia nyata.
Hal itu sebenarnya sangat merugikan karena kamu bisa kehilangan skill bergaul secara langsung, suatu keterampilan yang akan berguna seumur hidup. Media sosial tidak selalu bisa menyalurkan emosi dan perasaan yang terdalam, termasuk kasih sayang. Jadi, jangan malas meletakkan gadget dan mulai mengobrol dengan orang di sekitar Anda.
3. Naik kendaraan kemanapun meski jaraknya dekat
Tak peduli kemanapun pergi, kita selalu naik kendaraan, motor atau mobil. Kita menjadi orang yang anti jalan kaki, padahal tempat tujuan tidak jauh. Apalagi jika cuacanya sedang cerah dan sejuk, tidak sedang capek dan tidak sedang terburu-buru. Jika seperti itu, Anda termasuk orang yang malas.
Padahal jalan kaki atau setidaknya naik sepeda ke tempat yang berjarak dekat punya banyak keuntungan. Selain sehat dan hemat bahan bakar, kita juga turut berperan mengurangi polusi udara.
4. Menyebar informasi yang belum jelas benar tidaknya
Banyak orang malas membaca isi berita atau malas mencari tahu kebenaran dari sebuah berita. Yang paling berbahaya lagi jika hanya melihat judulnya lalu langsung menyebarkannya. Rasa malas ini yang tidak disadari orang, sehingga bisa saja menyebarkan berita bohong atau hoax.
Hati-hati, menyebar hoax termasuk tindakan pidana. Mencari tahu benar atau tidaknya informasi secara lengkap itu penting.
5. Menyimpulkan berita hanya dari judul Jenis kemalasan
ini masih berhubungan dengan yang di atas. Sama-sama merugikan. Jika Anda cenderung langsung menyimpulkan isi berita hanya dari judulnya, itu sebenarnya tanda kalau Anda orang yang malas. Perlu diketahui, zaman sekarang ini banyak media yang sengaja menampilkan berita dengan judul bombastis demi menarik minat orang untuk mengklik berita tersebut.
Padahal isi beritanya belum tentu seheboh judulnya. Bayangkan apa yang akan terjadi jika tidak membaca isi berita tersebut dan langsung membuat kesimpulan dari judulnya saja. Anda akan mendapat informasi yang tidak tepat tentang kejadian sebenarnya. Jadi jangan malas membaca.
Jadi, Anda sering melakukan hal yang mana? Segera hindari jika sering melakukan salah satu hal di atas karena hal tersebut tidak bermanfaat.
Bahkan, para psikolog dari French National Institute of Health and Medical Research mengungkap bahwa kemalasan dapat menular kepada orang lain. Bila ada orang di sekitar Anda yang sedang dihinggapi rasa malas, ada baiknya jangan didekati.
Ayo perbaiki diri dengan membuang rasa malas agar hidup lebih bermanfaat!
Penulis: Redaksi (klikhijau.com)