Sat, 27 Jul 2024
Warta / Dec 25, 2020

Untuk mengurangi konsumsi rokok, PKJS Universitas Indonesia adakan Diskusi Terfokus!

Jakarta. Pronesiata.id – Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia mengakadakan diskusi terfokus dengan tema “Eksternalitas Negatif dari Bantuan Sosial pada Konsumsi Rokok di Masyarakat Miskin” yang diadakan pada tanggal 23 Januari 2019 bertempat di Hotel Four Points By Sheraton Thamrin Jakarta Pusat.

Adapun peserta yang hadir terdiri dari Kementerian/Lembaga yang diundung oleh panitia PKJS yaitu Kementerian Sosial, Bappenas,Kemenko PMK,  Kantor Staf Presiden, WHO Indonesia,  dan beberapa Praktisi yang diundang. Acara berlangsung dari pagi hingga siang hari.

Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini dikarenakan hasil survey penelitian yang dilakukan oleh PKJS tentang hubungan antara Perilaku konsumsi merokok dan korelasinya terhadap kemiskinan. Selain itu, fokus diskusi ini kearah bagaimana penerima manfaat memanfaatkan bantuan sosial untuk memperbaiki gizi anak dan modal pendidikan. Namun, terdapat kecenderungan yang menjadi penerima membelanjakan dan atau menyisihkan uang mereka untuk mengurangi pembelian bahan makan pokok untuk mengkonsumsi rokok.

Ketika orang miskin mengkonsumsi rokok, maka orang tersebut memiliki kemampuan secara ekonomi untuk membeli bahan pokok selain beras. Sehingga sesuai survey yang dilakukan BPS, menyatakan bahwa konsumsi rokok menjadi komoditas kedua setelah beras. Sehingga perlu pengkajian mendalam terkait apakah bantuan sosial telah tepat sasaran?ataukah orang miskin memiliki filosofi tersendiri mengapa merokok?.

                                                          foto dokumentasi : Panitia 

Menurut salah satu peserta diskusi, Mudassir menyatakan bahwa “kegiatan diskusi ini sangat bagus untuk merumuskan dan merekomendasikan kepada pemangku jabatan untuk mengeluarkan kebijakan yang dapat menekan konsumsi rokok bagi para penerima bantuan sosial”. Ungkapnya.

Mudassir mengatakan tidak menyetujui apabila harga rokok dinaikkan tanpa adanya pertimbangan dan kajian yang mendalam. Karena apabila harga rokok dinaikkan, maka orang akan mencoba segala cara untuk dapat membeli dan ini tentunya menimbulkan kecenderungan untuk berbuat kriminal karena telah terbiasa untuk mengkonsumsis rokok dan tentunya akan terjadi gep antara pendapatan dan kebutuhan yang diperlukan.

Lanjut Mudassir berharap bahwa Pusat Kajian Jaminan Sosial “dapat memperdalam hasil penelitian terkait keterkaitan antara rokok dan kemiskinan serta bantuan sosial sehingga dapat memperoleh hasil data secara komprehensif. Dan perlu dilaksanakan pilot project percontohan di kabupaten/kota sehingga dapat diketahui hasil akan intervensi programnya” ungkapnya dengan nada harap.

#ProudOfIndonesia

Penulis: Redaksi

 

Tranding

Cerpen / 07 27, 2024
Jarum Dalam Kapas
Cerpen / 07 27, 2024
Dunia Pertama
Puisi / 07 27, 2024
Bocah Pelakon

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.