Pendidikan Narkotika dan Kesadaran Rakyat
Narkotika merupakan sesuatu yang mesti diperhatikan dengan bijak. Mengingat banyaknya dampak negatif dari narkotika itu sendiri sudah sepantasnya kita tidak menutup mata dalam persoalan ini. Dalam undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika ditegaskan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan keasadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Yang dimana narkotika itu sendiri termasuk dalam NAPZA sehingga bahayanya kepada penggunannya juga sudah dijelaskan didefinisikan bahwa narkotika menyebabkan penurunan kesadaran menghilangkan rasa nyeri dan yang paling utama efek yang sangat penting ialah membuat seseorang menjadi kecanduan.
Indonesia merupakan sebuah negara yang jumlah pemakai narkobanya mencapai 4 juta jiwa menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN). Ini merupakan angka yang bisa dikatakan sangat besar. Jumlah pemakai narkoba ini merupakan sebuah ancaman Indonesia itu sendri. Selain itu, yang lebih miris lagi sebagian besar penggunanya merupakan para remaja. Betapa mirisnya melihat wajah Indonesia hari ini. Remaja yang kita ketahui merupakan para calon penerus bangsa kini terjerumus dalam penggunaan narkotika. Ini merupakan tanda bahaya bagi Indonesia di masa yang akan datang.
Melihat bagaimana parahnya tingkat penggunaan narkotika di Indonesia muncul pertanyaan mendasar, siapa yang bertanggungjawab atas semua ini? Menurut saya yang bertanggungjawab ialah Pemerintah dan Seluruh Rakyat Indonesia. Ini harus menjadi tugas kita bersama dan sudah seharusnya kita menganggap masalah ini merupakan masalah bersama.
Pertama saya akan melihatnya dari perspektif pendidikan. Menurut saya pendidikan mempunyai andil dalam hal maraknya penggunaan narkotika di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan sesuatu hal yang teramat penting dalam sebuah negara. Pendidikan ini merupakan wadah untuk memberi pemahaman, membimbing, dan mencerdaskan anak bangsa. Sehingga Ketika anak bangsa telah tercerdaskan, akan memacu perkembangan sebuah bangsa dan tentunya dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik lagi untuk bangsanya. Di Indonesia itu sendiri sebenarnya merupakan sebuah negara yang amat mementingkan yang namanya pendidikan. Bahkan di dalam dasar negara RI itu sendiri tertera bahwa Negara bertanggungjawab untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa. Namun realita yang terjadi hari ini sangat jauh dari cita-cita bangsa Indonesia.
Kualitas pendidikan Indonesia hari ini belum bisa dikatakan berkualitas baik. Bahkan terkadang pendidikan hari ini lebih condong kepada meraup keuntungan dari pada mencerdaskan. Kita ambil contoh dalam hal Narkotika. Bagaimana kemudian pendidikan hari ini belum mampu menjadi wadah untuk memberikan pemahaman yang mendalam akan bahaya Narkotika. Entah itu di Tingkat SD, SMP, SMA, dan bahkan di perguruan tunggi sekalipun sangat jarang kita temui adanya pembahasan yang mendalam mengenai Narkotika itu sendiri. Sehingga akibatnya banyak kemudian Remaja yang terjerumus dalam pemakaian narkotika. Maka dari itu salah satu yang mennjadi penyebab dari banyaknya remaja yang terjerumus ke dalam Narkotika ialah belum dijadikannya pendidikan sebagai wadah untuk memberikan pemahaman yang mendalam akan bahaya Narkotika. Maka semoga kedepannya kualitas pendidikan di Indonesia dapat diperbaiki menjadi lebih baik lagi agar melahirkan generasi-generasi yang tercerahkan.
Kedua saya akan memberikan analisis terkait dengan bagaimana mengatasi para pengguna narkoba itu sendiri. Pada belakangan ini cendrung kita dapati di ligkungan masyarakat terjadi sebuah pengucilan, pencacian dan bahkan perlakukan tidak manusiawi kepada para pengguna narkoba. Keadaan seperti itu menurut saya tidak efektif untuk dijadikan solusi dalam menangani para pengguna narkotika. Karena hal-hal yang seperti itu menurut saya sangat tidak manusiawi. Seharusnya ini merupakan masalah kita bersama. Kita harus memberikan pemahaman terkait dengan narkotika kepada masyarakat luas, bukan malah sekedar menghakimi para saudara kita yang terjerumus ke dalam narkotika itu sendiri. Bagaimana kemudian kita memberi tanggungjawab kepada diri sendiri agar memberikan sumbangsih dalam melakukan pecegahan dan penanggulangan para pengguna narkoba. Sebagai kesimpulan saya lebih bersepakat agar masyarakat melakukan penyadaran, bukan malah mengahakimi para pengguna narkoba. Membimbing serta mencerahkan para pengguna agar terjauh dari narkoba dan kembali seperti semula.
Maka oleh karena itu saya hanya bisa memberikan pengharapan bahwasanya hal yang menjadi urgensi kita kali ini ialah bagaimana pendidikan terhadap narkoba itu sendiri bisa dilakukan dengan baik karena bila kita melihat pendidika tentang narkoba di indonsia itu sendiri masih kurang maka kesadaran masyarakat tentang bagaimana bahayanya ini narkoba juga tidak diketahui.
Oleh karena itu, kami dari UKM MAPHAN UNM selaku Unit Kegiatan Mahasiswa yang berlokasi di Makassar dan Unit yg bergerak dalam Ruang lingkup Hiv/Aids dan Napza dimana juga kami selalu memberikan penyadaran melalui pendidikan dan penyuluhan tentang bagaimana bahayanya narkoba itu terhadap setiap individu – individu maupun kelompok, kami bahkan selalu melakukan kegiatan penyuluhan ke setiap sekolah yang ada di Makassar itu sendiri dimana bertujuan agar para siswa siswi ini bisa mengetahui bagaimana dampaknya narkoba itu sendiri terhadap tubuh dan juga gar mereka sadar betapa pentingnya bila kita bersama sama melawan NARKOBA yang terus menjajah negeri kita tercinta ini Negara INDONESIA.
*Tulisan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama dengan UKM MAPHAN UNM terkait informasi seputar HIV/AIDS dan NAPZA
Penulis: Fadel (anggota UKM MAPHAN UNM)