2 Puisi Sahabat Nusantara
Gadis di Februari
Perangkap waktu membawaku kembali ke detik itu
Detik saat sore belum juga berlalu
Saat mentari masih ragu untuk bersembunyi
Menunggu dua orang ini beranjak lalu pergi
Dua orang yang belum tau apa-apa
Bercanda
Bercerita
Berangan hingga ke masa depan
Merebah dan menerawang langit
Ya, itu yang kulakukan
Dan dirimu, akhirnya ikut ikutan
Entah apa yang kita bicarakan
Yang jelas, sore itu langit sedang senang
Melihat dua orang menikmati sore yang tenang
Ingin rasanya kuhentikan waktu
Cukup sampai disitu
Agar kubisa menikmati waktu ini bersamamu
Dan melihat selalu senyum di wajahmu
Seolah dalam di mimpi
Kita berbicara
Sangat ceria
Tapi tanpa suara
Ingin kuputar kembali waktu
Hingga ke detik itu
Untuk mendengar kembali tawamu
Merekam kembali suara ciri khas mu
Merasakan kembali pembicaraan yang awal dan akhirnya kita tak pernah tau
Untuk dirimu, Gadis di Februari
Sampai jumpa di detik berikutnya
Detik yang mungkin tak akan pernah lagi berhenti
Dan tersisa diriku seorang diri
*
Sajak Temaram
Fajar sebentar lagi datang
Dan kalian masih saja asyik berduaan
Saling bertukar pandang
Saling bercerita tentang siang dan malam
Atau mungkin saling memaparkan angan dan harapan
Jelas aku cemburu pada kalian
Hampir setiap malam aku melihat kalian bermesraan
Sedangkan aku?
Mungkin sedang kalian tertawakan
Duduk berdiam sendirian di sebuah dermaga dengan kayu usam
Menatap kosmos yang ada di kejauhan
Menanti roket yang tak pernah akan datang
Penulis: Muhammad Thafshir Triansha, menyebut dirinya sebagai Sahabat Nusantara dan berkuliah di Jurusan Fisika Universitas Negeri Makassar angkatan sekian. Aktif di kegiatan volunteer lingkungan dan ingin menjadi content creator handal di Channel Sahabat Nusantara.