Tue, 22 Oct 2024
Puisi / Kontributor / Mar 17, 2021

Bapak Tak Pernah Bangun

Hitam
 
Hitam, 
tak lagi pekat
Aroma, 
tak lagi nikmat
 
Rindu, 
tak lagi menggebu
Dan asa, 
Tak lagi bertalu
 
Semua, hambar terasa
Dan teramat biasa
 
*
 
Bertanya
 
Hampa,
aku merasa hampa
Kosong, 
hatiku melompong
 
Kepada tembok kamar
Aku bertanya
Teman, di mana teman?
 
Engkau hanya sendiri
Kata Si Tembok Bisu
 
Dalam biru aku tenggelam
Yang asanya lebih kelam
Dari sebuah hitam
 
*
 
Bapak tak penah Bangun
 
Sore ketika aku sibuk menganggur
Sambil ditemani secangkir anggur
Di dalam kamar, dalam cahaya samar
 
Aku membangunkan Bapak,
yang sudah mengejawantah jadi abu
Dari tidur panjangnya lewat komik-komik lama
Atau lewat usaha-usaha jualan yang tak pernah laris
 
Karena Bapak suka membaca komik yang bukan lama
Dan suka jualan meski jarang laris
 
Di sana, di tempat bernama Jauh tak Tertapak
Bapak tak pernah mau mampir ke Bumi selain menjadi abu
Bikin aku mengerti,
 
Barangkali, Bapak tak pernah bisa bangun dari tidurnya
Dan tak pernah bisa keluar dari kuburnya
Karena ia adalah abu
 
 
Penulis: Alifah kerap disapa Ipeh sedang berjuang untuk tamat dari Sekolah Tekniknya di Bogor. Untuk kenal sedikit dekat, bisa melalui akun Instagram @geniwana.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.