Bertemu di Suasana Baru
Bertemu di Suasana Baru
kau berlalu begitu cepat
kehadiranmu sangat singkat
tak terasa diriku tak riuh lagi
hatiku sepi serasa ini ilusi
pergilah dulu
torehkan senyummu pada mereka
tapi jangan titipkan luka
seperti yang kau lakukan terhadapku
bolehkah aku berkata rindu?
pada masa yang tak mungkin kembali
sebab atmaku rapuh
dan angan hanya bisa dipendam dalam hati
bagiku mengenalmu adalah anugerah terindah
meski kadang diselimuti perdebatan yang menyiksa
tapi ketahui
tak ada niat untuk melukai
akaramu mulai menghilang
gelisahku menggebu-gebu
khawatirku akan dirimu
mengambil waktu yang begitu panjang
namun, aku percaya itu
kita akan berjumpa di suatu masa
yang tak seorang pun menyangka
kunamai, bertemu di suasana baru
bolehkah aku menitip pesan padamu?
gapailah mimpi-mimpimu
perjuangkan masa depanmu
demi ilmu, relalah untuk menikmati rindu
*
Dulu, Pujanggaku
aku pasrah pada beberapa masalah
hati telah resah
lalu, kau hadir membuatku betah
aku menganggap itu anugerah
dalam berbicara aku latah
wajahku memerah
seketika berubah menjadi lemah
ternyata kau pujangga yang telah memanah
sejenak pandanganku berubah
kau dan dia sedang mengukir sejarah
apa aku salah?
ah, terlalu cepat aku menyerah
baiklah, kusudahi amarah
sepertinya harus berbenah
meski baru saja melangkah
mungkin sudah saatnya berpisah
Penulis: Lismawani Haenur, Mahasiswi PPKn Universitas Negeri Makassar.