Mon, 23 Dec 2024
Puisi / Kontributor / Dec 23, 2020

Cinta Itu Perih

Entah mengapa  setelah menatap bola matamu
Diriku selalu  ingin menatapnya kembali
Seperti hal itu telah terikat oleh diriku
Ingin ku palingkan wajah ini,  namun hati tak bergeming

Aku merasa bahwa aku milikmu dan kau milikku
Bersamamu aku tidak pernah lagi ketakutan
Kau yang mengajarkannya kepadaku
Bersama denganmu sangatlah luar biasa

Mungkin hanya karena rasa ini
Setiap kita bertemu, kenangan indah selalu menemani
Kenangan yang memecah belenggu kesunyian dalam hati
Tapi,  mengingat kembali kenangan itu, takut datang menghantui

Rasa takut yang sangat perih lebih dari biasanya
Seakan hal itulah yang akan membunuh jiwa ini
Seperti festival, diawali oleh tawa dan berakhir dengan sepi
Memikirkan ketika bangun dipagi hari dan kamu telah pergi

Aku takut sendiri
Atau mungkin diriku  tak mampu lagi membuka mata
setelah kita membuat kenangan yang indah
Aku takut kau dihujam sepi

Namun hal itu kembali sirna
ketika dingin dan sepi datang dengan pedihnya
Aku merasakan kehangatan yang kau berikan
Aku mendengar tawa yang membahagiakan

Walaupun Aku ingin mati
Aku mendengar suara "tolong jangan pergi"
Walaupun kisah ini akan berakhir dengan sedih
Hati ini kan tetap tetap berada di sini

 

Penulis: Andi Khaerul Imam, mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Makassar, memilih untuk belajar dan terus belajar.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.