Mon, 23 Dec 2024
Puisi / Kontributor / Apr 13, 2020

Dua Puisi Alpiat

Kalimat Rindu Berlalu Lalang

Kalimat-kalimat rindu sedang berlalu-lalang, menambah banyak pertanyaan.
bagamana dengan aku, yang masi tanpa kepastian apakah rinduku, harus rela berakhir sendiri

Jenuh mulai berkumpul.
debuh-debuh mulai menjadi sebongkah batu, keluhan ini mulai saling tumpang tindih,
desir gelisah semakin sirna lelah turut memudar juga.
rentap malam kan dalam pelukan.
menanam gelap yang dahagakan mimpi bergemakan keindahan

Malam mulai mendingin.
Dibawah lampu malam yang hampir padam, aku masih berkeliaran diruang tunggu.
Berputar putar menyusuri sudut tak menentu. 

Kesekian kalinya kulewati malam kemalam satu sudut yang paling rimbun oleh rindu

*

Sore Menuju Pagi

Trik soreh kini beranjak pergi pancaran sinarnya perlahan hilang menuju gelap

Pepohonan mulai menari menyapa angin malam
Riuh gembira menunggu pagi akan datang

Berusaha keras menyantap cahaya disudut
gelap

Menahan rindu yang kini menjadi pilu
Mimpi mimpi terselimuti kegelisahan

Udara kemanakah kau akan pergi membawa
sejuk dipergantian musim meninggalkan semua kegelisahan
dan membuat udara berhenti tertawa

Gelap malam menyudahi
waktunya tuk pagi

Kalah itu
Ia juga menyudahi segala rindu rindu yang sempat hadir

Tentang pagi aku sebut dia sebagai awal yang baru
Awal untuk berbagai hal yang tadinya kurasa mimpi mimpi yang terselimuti

Udara sejuk menerobos masuk kedalam relung tubuhku
Itu hanya alasan agar sejuk tetap terjaga

 

Penulis: Alpiat Tja, mahasiswa Ekonomi Manajemen UNANDA PALOPO, memiliki motto jadikanlah hidupmu berkualitas kerna kehidupan berbicara tentang kamu bisa apa.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.