Mon, 23 Dec 2024
Puisi / Kontributor / Jan 03, 2021

Dua Puisi Irwan

Aku dan Sebuah Luka

Aku tahu....
Dengan menjatuhkan cinta berarti siap terluka
Meninggalkan sebuah kenang yang indah dan perih
Sebab jatuh cinta selalu berbarengan dengan sakit hati

Aku tahu hari itu akan datang
Hari dimana sebuah luka akan hadir bersama dengan pergimu
Hari yang membuatku tak ingin merasakan jatuh cinta

Namun....
Lirikmu dengan sepenuh cinta membuat hati ini sayup
Lirik yang membuatku berani untuk menjatuhkan cinta padamu
Dengan sebuah harapan, luka itu tak datang menjumpaiku
sebab, bangkit kembali dengan sebuah Luka tidaklah mudah

Namun kini dirimu telah berjalan di lajur pengkhianatan
Meninggalkan sebuah Luka yang benar-benar tidak kuinginkan kehadirannya
Membuat hati ini berjalan tanpa arah

Kau bagaikan senja yang indah lalu menghilang tanpa meninggalkan jawab
Meninggalkanku dengan segudang tanya yang menjadi luka
Luka yang terus menggerayangi tubuh....
Hingga tubuh ini seakan tak mampu untuk berdiri lagi
Patah hati hanya sebuah luka tanpa penawar
Bahkan waktu tak mampu menyembuhkannya
Yang terjadi hanyalah membiasakan diri untuk tumbuh bersama luka

Luka ini tahu, kau adalah salah yang seharusnya tidak aku rindukan
Namun aku tak mampu beranjak pergi dari kenangan-kenanganmu
Percayalah....
Kenanganmu telah menjadi candu dihatiku
Bersama dengan perihnya luka yang kau tinggalkan....

*

Menanam Cinta Merawat Luka

Apa kabar?
Dirimu yang dulu indah dan kini meninggalkan luka
Dulu hadirmu memberikan segala kebahagiaan
Sehingga pergimu meninggalkan luka yang paling dalam

Dari pergimu membuat aku lupa akan kata bahagia
Membuatku ingin terus meninggalkan cahaya
Dengan serpihan-serpihan luka yang kau tinggalkan yang terus mengoyak-ngoyak hati ini
Luka yang terus membuatku berjalan di lorong-lorong gelap

Namun....
Kini dia hadir, dengan sebuah lengkung yang meluruskan banyak hal
Memberikan warnanya untuk menutupi luka yang kau tinggalkan
Dan kini lorong gelap yang aku susuri mulai menampakkan cahayanya
Letih yang menggerayangi tubuhkupun kini mulai memudar....

Cahaya itu semakin terang ketika kita bertukar sapa di kolom chatingan....
Membuat kita sering begadang demi percakapan sederhana yang mampu memunculkan senyum di bibir ini....
Aku berharap cahaya ini tidak pernah meredup lagi
Sebab hadirmu telah membuatku kembali mengenal cinta

Namun aku tak tahu apa yang menanti kita di depan sana
Apakah kau akan menjadi senja yang indah namun hanya sesaat?
Ataukah kau akan menjadi langit dengan birunya....
Awannya....
Mendungnya....
Dan bahkan malamnya....
Dan dibalik semua perubahannya itu dia tidak pernah pergi

Kau berhak memilihnya
Dan terimakasih....
Sejak hadirmu, kini aku belajar untuk tidak mengutuk diriku dalam kesendirian lagi

Dan untukmu yang telah pergi terimakasih....
Darimu aku tahu indahnya memeluk mawar dengan semua durinya....

 

Penulis: Irwan, pemuda dengan motto terus mencoba hal baru untuk memberikan warna baru dalam hidup

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.