Dua Puisi Karya Jum
Corona Ajaib
Kedatangan bak anugrah
Bisa dipropagandakan media
Mungkin media juga dipropaganda
Banyak wajah dibalik topeng mu
Prajurit tanpa senjata Ganas nan mungil
Bagaikan pengkhianat berwajah pahlawan
Pahlawan untuk penciptamu
Suara-suara itu bungkam
Cemas memikirkanmu Corona ajaib
Raga dan perut gelisah
Tidak ada power untuk berkata lawan!
Kuat atau lemah semua kau tikam
Ajaibnya lagi semua sorot mata tertuju padamu
Tanpa pidato dan pemilihan
Kau konstalasi yang benar-benar nyata menyengsarakan
Pulanglah dan katakan pada majikanmu
Bahwa kebenaran tak lekang oleh kematian,
Tetap hidup dalam dogma dan
Abadi untuk sebuah kemenangan
*
Petak Umpet Terlarang
Musyawarah hasil gelap
Demi perut rakyat jelata
Selayaknya tanaman makan pagar
Baunya terendus sorotan mata
Terasa tiba tanpa perjalanan
Tumpangannya untukk Borjuis bertopeng proletar
Terlihat!
Hampir saja kekuasaan penuh dan tunggal
Seperti petak umpet terlarang
Tidak semua memainkan
Seragam jadi syarat permainan
Merawat ingatan untuk sebuah kehidupan
Simpul-simpul kian kuat
Walau ditengah pandemi yang girang
Kerahkan dan telusuri
Agar tak punah dalam tipuan
Penulis: Jum, mahasiswa dengan tanda tanya kehidupan. Memiliki motto menjaga kesehatan dengan merawat ingatan.