Mon, 23 Dec 2024
Puisi / Kontributor / Dec 25, 2020

Dua Puisi Wisnul

Ambigu Pangkal Segala Ragu

Masih hidupkah birokrasi?
Mungkin sibuk urus pendemi
Ataukah nyenyak dengan anjuran isolasi

Jika ditanya apa kabar kebijakan untuk kami?
Seketika nasehat sana sini

Bukan kami menolak agamawi
Justru mengamalkan watawa shau bil haqqi

Para pengajar bicara toleransi
Amnesia jika sedang absensi

Para penguasa bicara tranparansi
Ambigu jika dimintai kompensasi

Kebijakan kemarin belum solusi
Berbeda akses disetiap tepi
Berbeda media oleh pengajar kami

Ketahuilah 10% adalah angka yang kontradiksi
Mengingat penggunaan sarana prasarana hanya 2 pekan semester ini

Bukan kami tak sabar menanti
Hanya saja jangan ditutup-tutupi

Pimpinan selalu punya wewenang tertinggi
Sebagaimana poin kedua dalam anjuran menteri

Analogi hari ini
Aku melihat Jepang bersama dewa matahari
Aku melihat Belanda dengan sistem kompani

Tak ada beda sama-sama keji
Mengendap ego akut yang tak bisa diobati

*

Pikiran Tanpa Perasaan

Kerinduan akan kebijakan
Beterbangan lembaran-lembaran tuntutan

Perihal yang memaksa keadaan
Dibungkam ketidak berdayaan

Kebijakan untuk kemanusiaan
Bukan semata kemajuan

Katanya tak pernah dibenarkan
Padahal hanya dituntut hak dan kewajiban

Aturan tidak sekedar akal pikiran
Libatkan jua perasaan

Jangan buat otak kemanusiaan
Adanya rasa kemanusiaan

 

Penulis: Wisnul BP, hobi watawa shau bil haqqi

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.