Ibu Pertiwi
Ibu pertiwi sedang sakit
Tapi kamu memaksa diri sibuk berserikat
Mengakunya rapat sampai lenyap bayang bulan sabit
Tapi persoalan makin tertumpuk hingga jadi bukit
Ibu pertiwi sedang demam
Tapi kamu cuma sibuk terdiam
Mengakunya karena lelah memimpin rezim
Jelas saja saudara di sana nyawanya habis teredam
Ibu pertiwi
Ibu pertiwi
Ibu pertiwi
Pikirnya aku mampu bernyayi untuk pertiwi
Tapi tidak dapat usai karena elit mengulitiku hingga mati
Ibu pertiwi
Ibu pertiwi
Ibu pertiwi
Ibu pertiwi lekas pulih, jangan tunggu nyayianku usai
Kamu juga bergegaslah, makanmu dibayarkan oleh pertiwi
Maka layaklah kamu membenahi hati
Penulis: Sar (Mahasiswa Psikologi)