Jatuh Cinta Pada Luka
Mungkin gila, jika aku berkata kita harus jatuh cinta pada luka
Bagaimana tidak?
Sudah berapa banyak jiwa yang putus asa karenanya
Sudah berapa banyak dendam yang tertanam sebab satu kata
Tapi tak bisa dipungkiri, Luka itu candu seperti kopi
Aku, kamu, atau siapapun itu
Seakan tak pernah lelah untuk menanti luka apa yang akan kita nikmati nanti
Ya, itu lah hidup
Sebagai manusia kita punya peranan masing-masing
Luka lalu sembuh, dilukai lantas disembuhkan, atau bahkan melukai tapi menyembuhkan
Hitunglah, berapa nama yang sudah menemanimu untuk menikmatinya
Berapa kali kata pasrah membuatmu lebih tabah dalam menjalani rasa yang tak terduga
Hingga kata luka berakhir pada kata “aku bahagia”
Karena selain senja, luka pun istimewa
Bersama luka kau menjadi dewasa
Bersama luka kau akan menjadi manusia seutuhnya
Hiduplah, secara damai bersama lukamu sendiri
Hiduplah dan terus tumbuh
Bersama cinta pada luka yang utuh
Jatuh cintalah pada lukamu itu
Jangan takut, karena
Semesta akan tetap memelukmu.
Penulis: Ifa Zulkurnaini, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, saat ini sedang mengagumi semesta.