Kau Hidup Dalam Mimpiku
Masih terlelap dalam gelap,
Sentuhan lembut itu membelai rambut yang tergerai
Disertai kecupan lalu pelukan hangat yang meredai
menghilangkan setiap ketakutan yang lama tersemai
Ibu..
Terlintas kata, namun tak mampu terucap, membeku dalam baringku
Ruang imaji mulai membentuk kerutan dengan binar terpancar dari wajah cantik itu
Lalu tubuh dengan peluh yang meluruh, terjatuh
Senyum itu, tak pernah lekang ikut hilang atau terbunuh
Bahkan hingga tubuh itu terdiam kaku masih saja membawa aroma yang teduh
Rindu, ucapku masih dalam gelap yang membelenggu
Ingin kuulang waktu
Mengucap sayang
Mewujudkan keinginan
Memberi kebahagiaan
Pada mereka yang membesarkanku tanpa ragu
Sesal selalu menggelayuti setiap hembus nafasku
Menggiring angan mengenang kisah-kisah yang berlalu,
Sesak, meninggalkan pilu yang bersitumpu
Atmaku merintih lirih lalu terduduk menangis tersedu-sedu
Bergetar, ketakutan
Tersadar, masih dengan linangan tak terhentikan
Ibuu.. tak lagi kelu kuucap kata itu
Tertunduk,
Mimpi itu, masih sama sejak 4 tahun kau meninggalkanku..
Nyata, terasa, membawa rindu yang bersatu padu.
Penulis: Siti Jubaedah, Mahasiswa semester 6 prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, STIQ Al-Multazam Kuningan, JABAR.