Kepada Indiyus
Aku selalu ingin membuatmu utuh
Bahkan sebagian engkau yang dimiliki orang selalu ku upayakan menjadi seluruhku
Namun setiap kali Aku menyusun kata menjadi kalimat
Tetap saja kata-kataku selalu luput menyempurnakanmu
Aku selalu ingin menuliskanmu
Tapi Kau puisi yang selalu gagal kuselesaikan
Tubuhmu adalah susunan huruf-huruf dengan bahasa yang hanya dimengerti olehku
Sementara orang-orang datang dan menganggap dirinya adalah pembaca serta penafsir terbaik
Didalam tubuhku Kau mengalir seperti sungai Indus
Tapi Aku bukanlah Dravida yang dapat didesak oleh Mereka yang menyebut dirinya Arya
Aku tak mau menjadi pengungsi bagi diriku sendiri
Aku hanyalah pecandumu
Indiyusku yang sendang
Maafkan ke-egoisanku yang senduh
Aku hanya ingin bermuara bersamamu
Menyelam kedasar yang paling intim
Penulis: Indyus, Mahasiswa Pend. Antropologi FIS UNM, Anggota UKM MAPHAN UNM dan SERUNI.