Thu, 28 Mar 2024
Puisi / Dec 15, 2020

Manusia Ketakutan

sedang ketakutan
namun jauh lebih takut pada pelukan
butuh pertolongan
namun takut menyambut genggaman

takut butuh pertolongan

takut pada kesombongan
ketika diri mulai menilai-nilai
ketika diri mulai mengitung-hitung
diri menyombongkan aku

takut pada kesedihan
ketika diri sedih harusnya jadi tangis
bukan malah marah di ubun-ubun
diri menyedihkan aku

takut pada pergi

ketika diri tidak tahu cara melangkah
ketika diri terlalu tahu banyak langkah
ketika diri tidak tahu langkah mana lebih dulu
diri menakuti aku

diri takut pada ketakutan-ketakutan aku

butuh pertolongan agar diri
tidak menyombongkan aku
tidak salah paham pada kemarahan aku
tidak salah langkah pada setiap ketakutan aku

diri ketakutan pada aku namun jauh lebih takut pada pelukan
diri butuh pertolongan namun enggan menyambut genggaman

diri akhirnya menikam aku karena takut tidak ada yang menolongnya
lalu diri pergi meninggalkan semua pilihan langkah yang menakutinya

diri si manusia penakut peluk dan genggaman
telah meninggalkan aku setelah pamit dengan tikaman
diri pamit

 

Penulis: Sariana (Mahasiswa Psikologi UNM dan Pegiat Literasi di Stimulus Paradigma)

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.