Mempertanyakan Negeriku
Mempertanyakan Negeriku
Kutanyakan pada Negriku
maka ia mengelak
kugugat Negriku
ia pun menggugat balik
ku berbakti pada negriku
maka ia durhakai dan menodaiku
ada apa dengan negriku?
pendidikan sudah tak lagi mendidik
pahlawan devisa cuma babu
bahkan guru tak lagi digugu
apalagi ditiru
ada apa dengan negriku?
pejabat cuma bikin rakyat melarat
yang wajib menjadi sunah
yang sunnah menjadi mubah
lalu mubah, menjadi entah
entah, negri ini kapan berubah!
kuharap esok, tapi sidang isbat masih ditunda
ditunda, ditunda, lalu mereka teriak 2045
ya, tepat seratus tahun Negri ini merdeka
tapi kenyatanya
negri ini punya siapa?
negri ini bisa apa?
negri ini arahnya kemana?
*
Untuk Kekasihku
Kasihku
masih perlukah aku ikut memperebutkan,dan
menghalalkan segala macam cara
mempertahankan, memperjuangkanmu?
sedang jika tak mampu aku memilikimu
takkan ada senja
sendu
apalagi pilu
yang ku tau
hanya satu
aku hanyalah milik Istriku.
Penulis: Misbach Syaiful Amar, aktif di TBM Lentera Pustaka Bogor yang hobi mendaki dan bermain bola.