Thu, 16 May 2024
Puisi / Feb 04, 2021

Nenekku Pahlawanku

Nenekku Pahlawanku

Embun pagi menyejukkan hatiku
Teringat dirimu yang selalu memanjakanku
Tiba sang Mentari menyinari Bumi
Nan, bayanganmu selalu menyertai hari- hariku

Nenek..
Kau adalah sosok wanita terhebat dalam hidupku
Sosok yang aku rindukan
Aku rindu segala tentangmu
Bak, malam merindukan senja
Wajah cantikmu terbayang
Ketulusanmu kudambakan

Remang remang malam menghangatkan hatiku
Masih ku rasakan hangatnya pelukanmu penuh kasih sayang
Badut- badut lucu melepaskan tawa anak- anak itu
Aku rindu leluconmu mencoba menghibur cucumu dikala mereka merajuk
Aku rindu, sungguh rindu….

Oh… Nenek
Senyummu sumber kekuatan
Tatapmu sejuk menenangkan
Tangismu luka menerjang
Bahagiamu, serentak hampaku hilang seketika

Sejak kecil hingga remaja engkau senang menyiapkan sarapan untukku, setelah Ibu
Engkau senang memberikan uang jajan, bahkan aku tak meminta itu
Engkau senang menatap dan menarik hidungku saat aku tidur lelap
Basuhan minyak kelapa di rambutku hadiah setelah mandiku darimu
Terimakasih Nenek…

Nenek…
Tak jarang penyakit datang tanpa menyapa, bagai dahsyatnya ombak menerjang lautan biru
Hingga akhirnya aku pulang ke Negeri orang meninggalkan pelukan, kecupan dan suapan yang ternyata itu adalah kebersamaan yang terakhir bagi kita
Taukah kamu, aku menyesali keputusan itu dan bukan kenginanku. maafkan aku Nenek..

Kini..
Kenangan tinggal kenangan
Aku tak bisa lagi melihatmu
Aku tak bisa lagi melihat kelucuanmu
Aku tak bisa lagi melihat senyum manismu dan memelukmu

Nenek…
1 tahun yang lalu Tuhan telah memanggilmu kembali ke sisi-Nya tanpa aku disampingmu, betapa hancurnya aku saat itu
Sejenak Aku terdiam dengan linangan air mata yang selalu kuusahakan tak berlinang
Sekuat tenagaku menahan rasa pilu yang terguncang
Aku tak mau memberatkan kepergianmu dengan air mata
Sungguh

Nenek…
Izinkan Aku menyebutmu pahlawanku setelah orang tuaku di hidupku
Pahlawan tanpa tanda jasa, rela berkorban jiwa dan raga demi sesuatu yang disayangi
Aku bersyukur pada-Nya karena telah memberikan seorang pahlawan sepertimu..

Nenek..

Maafkan aku yang belum membahagiakanmu
Maafkan aku yang belum membalas jasamu
Maafkan aku yang mengecewakanmu
Maafkan aku yang belum mewujudkan impianmu

Untukmu pahlawanku..
Semoga Engkau tenang di alam sana, berbahagialah di syurga-Nya, kini tak ada lagi yang akan menyakitimu.
Meskipun Engkau tak ada lagi di dunia ini engkau selalu hidup di hatiku..
Terimakasih untuk segalanya nenek..
Love you pahlawanku

”Cucumu yang merindukan pahlawannya”

 

Penulis: Reski, saat ini berkuliah di Universitas Kalimantan Utara dan memiliki hobi Membaca, menulis, dan memasak. Dapat dihubungi melalui Instagram @resekky07.

Tranding

Puisi / 05 16, 2024
Di Perjamuan Lain
Puisi / 05 16, 2024
Kususuri Kenangan
Puisi / 05 16, 2024
Sepotong Puisi

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.