Thu, 12 Dec 2024
Puisi / Kontributor / Jan 03, 2021

Pendidikan Online

Pendidikan online kebijakan belunder
Yang memaksa akademik berjalan timpang
Anak desa menderu cemas
Diambang hitungan patah sekolah
Perihal jemari orang tua tak mampu
Memenuhi perangkat android

Pendidikan online
Ilmu ajaran tersesat di pelupuk rimba desa
Memaksa pelajar mendaki gunung
Mencari satu titik sinyal
Paradigma pengajar membuat linglung
Lantaran suruhan pendidik
Menjabarkan bahasa yang kurang bersahabat
Dalam nalar si pelajar

Ditepi kegelisahan
Yang menjalar sendi-sendi nafas kehidupan
Muncul tanya? Dari seribu artikulasi pelajar pelosok

Ayah ibu...
Katanya kita pancasila
Yang berisi sila ke lima
Tapi mengapa pendidikan dijadikan berbeda
Dengan keramain yang lain

Ayah ibu..
Kata media
Kita wajib menggunakan masker
Tapi mengapa itu hanya wajib bagi kita
Yang menduduki kasta bawah
Perihal, banyak kejadian yang menghampiri mataku
Melihat bebasnya sang tuan yang terhormat
Bertemu tanpa menerapkan prinsip yang telah disepakati.

Dari dinding tua yang rontok
Air mata pendidik berjatuhan
Merobek-robek seragam pengajar

Dalam hatinya
Rasanya aku telah gagal sebagai ujung tombak
merawat kalian sesuai undang-undang empat lima
Kecemasanmu adalah ratapanku di desa terpencil ini
Perihal, materi telah tersusun secara online
Yang mungkin tak bisa diterima oleh nalar pemahaman kalian
Maaf sebab aku tak bisa menentang mereka
Yang telah mengucilkan kita
Sebab kurikulum tak berjalan sesuai yang di terapkan

Pendidikan online
Aturan berat sebelah
Tanpa memikirkan pendidikan di desa
Pelajar kebingungan
Guru-guru kelalaian
Pejabat pangku kaki
Proyek konspirasi tamak
Lancar jalan..

 

Penulis: Rahmat

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.