Piring Kaca Pengantar Cinta
Gemercik air merobek keheningan
Terbaring rindu saat menyeret bayang rupanya
Malam, lagi dingin
*
Piring kaca jadi pengantar cinta, membawa kue dan surat
Aduhhh, bergetarrr jemari saat menjawat kue darinya
Wajahnya... tak sanggup mendongak, haru seketika meringkus jiwa
Penaku menari indah diatas kertas tanpa ragu, dan terbang ke piringya
Yahhhhhh.ha..
Kata selalu enggan jatuh kala waktu dipertemukan, berkecamuk
Kertas dipaksa saling berbicara diatas piring
Diujung pelopak mata, dipedalaman hati menuggu kehadirannya. Kembali, berlari kecil malu-malu
Aduh, hitam. Antarkan pesan ini padanya. Meong.
Penulis: Aris ANW, mahasiswa FIS Universitas Negeri Makassar.