Tue, 22 Oct 2024
Puisi / Pius Giri Sugiharta / Sep 30, 2024

Portal

Portal

simpul hidup yang baru ku buat 

tiba-tiba membentuk sebuah portal.

 

aneh.

aku coba melihat

apa yang dibalik

portal itu.

 

naik ke kursi

supaya kepala ku mudah dimasuki.

 

dunia dibalik portal itu 

menarik nafas yang bersemayam

dalam tubuhku; 

udara yang tinggal di tubuhku, tercerap

masuk ke dalam portal.

 

tiba-tiba aku berada di tempat yang lain.

 

semuanya hitam: 

lebih hitam daripada hitam

 
*
 

Ketaksaan.

Dalam lembah keraguan,

ilalang-ilalang kekhawatiran

mengelus-elus kaki halus

—mata melihat yang taksa:


aku (hanya) seorang kata

        tanpa makna,

aku (hanya) seorang penyair

        tanpa puisi,

aku (hanya) seorang kemungkinan

        tanpa keniscayaan.


aku selalu mengambang 

di semesta-yang-mungkin,

tak sekalipun aku pergi

teroka apa yang niscaya.


(mungkin) 

satu hal niscaya

dalam tubuh-hidup ku:

mati.

 
*
 

Ballroom.

seseorang berpakaian selegam malam

; memasang bulan sabit di wajahnya:

menari dengan bayangannya sendiri.


lantai yang digenangi air:

ia kerap terpleset,

ia bangkit dan menari lagi

: begitu terus sampai mampus. 

lantai yang banjir—mata yang berair.


langit-langit aula dihiasi 

seribu wajah hakim:

menilai gerakan para penari.


penari dan bayangannya: terus menari.

sering terpeleset dan berdiri lagi.

bangkit artinya perlebar senyum lagi.

bangkit artinya siap dinilai lagi.

 
 
Penulis: Pius Giri SugihartaSeorang mahasiswa yang berkuliah di Jogja. Selain mahasiswa semester akhir, ia juga hobi menulis dan membaca, serta menganggur dikala senggang.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.