Puisi-Puisi Fauzul Angku
Tanah Mati
Lihatlah,
mereka duduk diatas kursi megah
bertingkah seolah-olah dewa
memegang cangkul tak pernah
namun, paling rakus menjarah tanah
Lihatlah,
mereka duduk bersantai ria
ditanah- tanah yang subur,
tempat mereka mengukur
hingga lupa mengucap syukur
tanah tempat kehidupan
tanah indah yang kini lengang
kering kerontang,
dimakan dalam perut-perut ketamakan.
*
Kita dan Puisi
Aku, katamu
dalam huruf yang tak lengkap itu
hadir memberi rasa
namun, hilang menuai makna
Barisan huruf hilang dalam semesta
menatap diujung cakrawala
diantara bianglala
hilang rasa
bangkitlah kata-kata
Pergilah,
dekat ini tak melekat
namun hanya memberi sekat
biarlah kita menjadi melodi
diberi nada untuk hidup
dalam senyawa-senyawa puisi.
Penulis: Fauzul Angku, aktifi di Forum Mahasiswa Islam Maumere.