Puisi-Puisi Hasmi
Tamu Daun Pintu
Satu peristiwa mengetuk daun pintu
Kabar kedatangan ditunggu setelah tiga kemuliaan berlalu
Satu bulan haram yang dimuliakan
Menenteng bingkisan dengan rasa lebih manis dari madu
Tak sabar mengucap kata rindu pada-Nya
Merapal doa-doa pengaamiinan
Tiba dalam kepakan paling sunyi
Membawa cahaya rahmat menyinari seluruh alam
Bersiap menyentuh harapan agar doa kekhilafan termaafkan
Sebelum masuk berkunjung ia mengintip dari daun pintu
Mengangguk yakin takkala mendapati ada yang mendirikan shalat malamnya
Berpuasa dan beristighfar siangnya
Lalu, setelah kedatangan diberitakan adakah yang akan memuliakan bulan-Nya
*
Tanda Merah
Hasrat belajar memudar
Semangat, tekat, habis di awal
Bangga Menyambangi hati
Puncak ambisi merekah
Rencana rumah dibangun tinggi
Langkah semakin jauh
Gedung berlantai tersambangi
Shaf terdepan ditolak untuk diisi
Hati bergerimis menangkap sesal
Kala langit menangis tiada henti
Tangan menangkup emosi
Mata pilu menunggu pemberhentian
Kala air berwujud tak mongering
Di sana pikiran tak bisa bergeming
Bahwa semesta memberi tanda merah
Kepada hamba yang tak menghamba
Penulis: Hasmi, mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar