Mon, 23 Dec 2024
Puisi / Kontributor / Jan 01, 2021

Puisi-Puisi Nurfadillah

Kukira Menetap Namun Singgah

Kau yang kukira menetap namun singgah
Kehadiranmu sungguh bagai angin
Datang begitu saja tanpa aba(aba
Memberikan kesejukan dan rasa nyaman dimalam itu

Kau yang kukira menetap namun singgah
Seketika kehadiranmu menghipnotis duniaku
Pikiranku seakan-akan telah dipenuhi tentangmu
Sungguh kau pemberi ilusi yang hebat

Kau yang kukira menetap namun singgah
Sungguh…sungguh aku tak pernah mengira
Kehadiranmu yang dulu kuanggap angin pemberi kesejukan
Kini berubah membawa petaka dan kehancuran bagiku

Kau yang kukira menetap namun singgah
Seketika duniaku porak-poranda karnamu
Rasa percayaku kau hempaskan begitu saja
Kini aku menjelma menjadi puing(puing kehancuran

Kau yang kukira menetap namun singgah….

*

Senja dan Sebuah Rindu

Aku berjalan diantara benturan ombak
Memandang langit yang kian indah
Angin meliuk(liuk diselah bebatuan
Sekawanan burung pulang kembali kesarang

Kutatap langit yang kian memerah
Tertanda bahwa senja pun telah hadir
Langkah kaki semakin lelah bernyanyi
Entahlah, sampai kapan saya akan bertahan

Ini senja yang keseribu kalinya
Sama seperti rinduku padanya
Bayangnya tak pernah hilang
Seakan membawa rindu yang hanyut bersamanya

Ada senja yang terus hadir
Ada rindu yang terus menguar
Dan ada rasa yang enggan tuk diam

 

Penulis: Nurfadillah, mahasiswa dan aktif di UKM MAPHAN UNM.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.