Puisi-Puisi Sri Jayati
Kampusku dan Pandemi
Resah telinga kami mendengar
Isi kepala memberontak tak tenang
Disituasi negaraku yang tak aman
Pandemi datang dengan tumpah kekhawatiran
Hari – hari kami tak lagi sama
Riak – riak di media menambah keresahan
Katanya “ kalian cukup diam dan tenang”
Ada kampus yang memberi fasilitas
“hahahahaha” aku rasanya ingin tertawa
Mereka menenangkan dengan kalimat gombalan
Seakan – akan kami hanyalah pendengar polos
Yang siap dibungkam kapan saja
Kampusku sayang kampusku malang
UKTku mahal duit melayang
Katanya bapak UKTmu akan memenuhi kebutuhanmu
Tapi apa daya semuanya hanya pemanis saja
Disituasi pandemi ini kami bisa apa
Kuliah online hanya menghabiskan uang orangtua
Ilmu tak dapat kampusku makin sejahtera
Entah pencitraan seperti apalagi yang akan dibuat
Oh tuhan semoga pandemi berakhir segera
Semoga tak ada lagi resah bercampur sedih
Dan kalian pejabat berdasi memikirkan nasib kami
Agar semuanya terlihat damai
*
Tentang Aku, Kamu dan Rindu
Singkat cerita dalam suatu pertemuan yang berkesan
Perihal senyum candaan dan tawa yang menyapa lembut
Binar mata yang seakan memandang penuh makna
Tak kuasa akupun harus terhanyut dengan senyuman pemikat
Perihal rindu yang tak bisa kudefenisikan
Kehadiranya seakan menjadi semangat dalam keseharian
Gerak – gerik tubuh yang menggambarkan dia nyata
Percakapan singkat yang akan selalu terkesan diingatan
Aku, kamu dan rinu yang enggan beranjak
Angin malam dan bisikan alam seakan merestu
Suara – suara kebisingan menjadi pelengkap rinduku
Kukabarkan pada langit dan penciptanya aku tak berdaya
Penulis: Sri Jayati, menyukai hal - hal baru dan tempat yang baru yang mendatangkan banyak pengalaman. Suka membahas dan terlibat aktif untuk mengawal tentang isu perempuan.