Puisi-Puisi Tuli
Bunga Api
Tidurlah
Bintang tak akan jatuh malam ini
Rintik hujan telah terdengar
Bersama Malam yang menyamar
Puisi yang memanjang
memaksaku ke belakang
Mengingat yang lalu
Tentang rindu yang selalu
Senyum hangat mu menjadi kenang
Menyengat sedalam dalam
*
Terataiku
Bunga bersemu merah,
bila merah lebih merah.
Yang tak kunjung bermekaran.
Lantaran rembulan tak juga melamarmu, dan malam pun ikut kelam lebam melihat jerit tangismu.
Ceritakanlah dukamu
Biarlah hujan Desember
Yang basahi kelopakmu,
yang memerahi warnamu,
lalu menyembunyikan tangismu.
Tetaplah Rimpang terbenam,
Tegak mencuak
Dan kelak cumbuhilah rembulan sepuasmu
Tumbuhlah tanpa patah.
*
Rindang Kamboja
Puisiku tenggelam di malam selumbari,
bersama bait bait harapan.
Tidak hanya itu,
Bengkak, mengembang
Dan aku sendiri yang mengubur nya
Puisi yang tak seindah puisi-puisi di malam itu,.
Nisan tertancap dalam bertulis duka
Dengan tamburan bunga kesedihan
Tunggulah aku di sesekali malam paling sunyi di bawa rindang Kamboja.
Membawakan bunga puspawarna
Dengan harum semerbak bak harummu.
Tenanglah
Penulis: Tuli.