Revolusi Alam
Sosok mahluk gaib yg identik dengan kematian,
saat ini menjadi alat dari alam untuk menjalankan revolusinya.
Meruntuhkan kesombongan manusia dengan ketakutan.
Bahasa peringatannya jelas.
Berawal dari negeri yang (identik dengan dengan urusan "uang"),
itulah manusia, alam menunjukan bahwa manusia sudah menjadikan uang sebagai tujuan.
sedangkan kasih sayang hanya sebagai topen kepentingan mendapatkan uang,
bukan sebaliknya.
Bentuk terkecil, bahkan bisa disebut gaib karna tak terlihat,
menjadi sosok yg ditakuti,
dengan itu alam menunjukan bahwa manusia sudah berlaku menjadi sosok Tuhan,
padahal, manusia ibarat virus itu,
hanya bagian terkecil dari alam.
Manusia dipenjara dalam rumahnya masing-masing,
alam menunjukan bahwa prilaku manusia yg merambah
dan merusak lingkungan alam,
sudah melewati batas keserakahan,
padahal yg seharusnya adlh memelihara lingkungan alam masing-masing,
kebersihannya, penataannya, keindahannya dengan kasih sayang,
untuk kebahagiaan dan kelestarian.
Manusia diharuskan menjaga jarak,
ini adalah bahasa alam bahwa manusia sudah tidak lagi bersatu untuk saling menjaga,
yang ada hanya mementingkan pribadi dan kelompoknya.
Manusia diharuskan menutupi mulut,
alam menunjukan bahwa manusia sudah tidak menyaring,
membatasi kata-katanya,
sehingga kekacauan, perpecahan dan peperangan,
timbul dimana-mana akibat tidak bisa menjaga mulut.
Berbicara sudah terkunci dalam rel keduniawian dan kekuasaan,
sudah tidak menyebarkan kasih sayang.
Penulis: Riswandi Syahar, seorang petani, tempat Belajarnya di Universitas Alam Semesta