Surat Singkat dan Tangkai-Tangkai
Surat singkat
Pekan raya lalu
Pulau sulawesi lokasinya
Perempuan yang manis duduk
Di muka senja
Menutup payungnya
Jalan itu , sore tadi
Setelah hujan
Perempuan yang manis duduk
Merayakan tentang peliharaannya
Siang tadi, sebelum hujan
Perempuan yang manis duduk
Mendengar lalang menjadi Induk
Sementara hujan
Pujaan hatinya datang membawa bunga
Perempuan yang manis duduk
Bercerita tentang hatinya
Tak lama akan di pinang
Tak sungkan
Pujaan hati tak marah
Ia tersenyum dan berlalu
Perempuan yang manis duduk
Menyeka air mata dan kembali tertawa
*
Tangkai-tangkai lunak
Kita yang menjadi bunga
Suatu malam layu dan menangis
Kepadanya Bulan bersinar
untuk membawa kita dalam kehilangan
Kata mengurung ku seperti tahanan metafora dua ribu tahun lalu
Komedi bahasa menertawakan jati diri kita
Kau ilalang yang kembali menyamai ribuan rasa
Aku pernah menjadi kehilangan yang dirimbun rindu
Ironi mengeja takdir
Kebohongan berkawan dengan nasib
Apa dan siapa kita
Sepertinya kita adalah kehilangan
Seperti saat kehilangan hari
Dan, Aku tidak melihat lagi nama hari
Tragedi memisahkan
Dan, ku ceritakan seperti tangkai bunga
Kian lunak karena kemarau
Penulis: Cici (Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia UNM)