Thu, 19 Sep 2024
Ceritakanaja / Marwah Tri Hafsary / Sep 19, 2024

Ibu Wanita Hebatku

Seorang ibu adalah manusia paling mulia, hebat, kuat dan kata-kata baik lainnya. Sempurna? Tentu ia adalah sosok paling sempurna di mata saya. Mau sebanyak apa ia melakukan kesalahan tetap kata sempurna itu jatuh ke tangan ibu.

Terkadang ketika semua orang memandang saya banyak kekurangan seperti fisik atau lainnya. Di saat itulah, ibu satu-satunya wanita yang marah ketika melihat anaknya menangis karena perkataan orang lain yang kurang baik.

Mau sebanyak apa masalah yang kita hadapi pasti jalan keluarnya adalah dengan ibu. Sosok pemberi nasihat terbaik, tempat cerita terbaik dan juga tempat bersandar terbaik. 

Sedikit jauh dari kata sempurna, saya juga pernah kecewa kepada ibu di masa lalu. Tapi hal itu tidak membuat saya terus seperti itu. Saya tulus dan sepenuh hati menyayangi ibu. Kekecewaan saya itu sudah tertutup dengan kata "SEMPURNA". 

Hidup di keluarga dengan bersaudara 4 dan saya adalah anak ketiga. Tidak membuat ibu untuk tidak bersikap adil. Ibu selalu bersikap adil kepada saya dan adik serta kakak.

Pada saat ibu membeli barang atau makanan. Maka ibu selalu membelinya yang banyak supaya saya dan adik dan kakak bisa sama-sama dapat. Itu hal kecil menurut sebagian orang tetapi tidak dengan ibu. 

Ibu selalu melakukan hal kecil itu supaya anak-anaknya merasa kalau dia diberikan kasih sayang yang adil dengan ibu. 

Mau sekurang apa diri kita atau keterbatasan pada badan kita. Ibulah satu-satunya orang yang mau merawat dan menyayangi kita dengan sangat tulus.

Hal yang kita berikan nanti entah dari materi, kebahagian dan banyak lagi, kita tidak akan bisa membalas dengan hal itu saja. Karena mau sebanyak apapun kita berikan, tidak akan bisa menutupi semua perjuangan dan kasih sayang ibu kepada kita. 

Seorang wanita hebat yang rela kelelahan setiap hari untuk mengurus suami dan anak-anaknya. Seorang wanita hebat yang rela memperjuangkan hidup dan matinya supaya kita bisa melihat dunia.

Sosok wanita hebat yang rela badannya sakit hanya karena mengandung kita selama 9 bulan, dan wanita hebat yang tulus dan sayang merawat kita sampai hari ini. 

Oleh sebab itu, mengapa kita harus patuh dan memuliakan ibu? Ya, karena perjuangan ibu untuk kita sangat besar. Bahkan lebih besar dari segalanya. 

Membahagiakan, memuliakan, menyayangi, dan merawat pada saat sudah lanjut usia, itu menjadi tugas kita. Bukan hanya ibu tetapi ayah juga sama. 

Jadi, kita harus bisa membahagiakan ibu dan juga ayah. Orang tua tidak akan menuntut harta atau materi untuk membuat diri mereka bahagia. 

Cukup dengan kita berprestasi di sekolah atau di luar sekolah. Menjadi anak yang bermanfaat untuk orang lain dan juga sholeh dan sholehah, itu sudah cukup membuat ibu dan ayah bahagia.

 
Penulis: Marwah Tri Hafsary

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.