Thu, 19 Sep 2024

Kepergian Figur Ayah

Ayah merupakan figur penting dalam sebuah keluarga. Bagaimana jadinya ketika figur itu pergi dan tak akan pernah kembali?

Seorang ayah menjadi sosok pemimpin dalam keluarga. Ia merupakan role model bagi putranya dan cinta pertama bagi putrinya. 

Ayah adalah laki-laki pertama yang akan memeluk erat dan memberikan kasih sayang tanpa batas. Bahkan ia rela jika harus mempertaruhkan nyawa demi melindungi anak-anaknya.

Ada saatnya ketika figur ayah harus pergi. Setiap orang pasti tidak pernah siap menghadapinya. 

Kehilangan figur ini sama sekali bukan hal mudah. Terlebih jika kedekatan yang terjalin sudah cukup dalam. Perubahan besar dalam hidup akan terjadi, ketika sosok ayah sudah tidak ada lagi.

Patah Hati Terhebat

Kesedihan yang mendalam sudah pasti dirasakan seseorang yang mengalami kehilangan. Apalagi jika kepergian terjadi secara mendadak. 

Kaget ataupun syok merupakan hal yang wajar. Sebagian orang merasa sulit mempercayai keadaan sehingga berujung dengan tidak dapat menerima takdir.

Hal ini aku alami ketika ayah menghembuskan nafas terakhirnya pada 22 April 2021. Aku merasa sangat terpukul dan tidak percaya pada apa yang terjadi. 

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa ini akan menciptakan rasa kecewa yang begitu besar. Dihadapkan dengan kenyataan bahwa ayah sudah benar-benar pergi dari hidupku untuk selamanya, sungguhlah berat.

Muncul Penyesalan

Penyesalan memang selalu datang belakangan. Begitupun ketika menyadari betapa berharganya sosok ayah setelah dia pergi.

Tak peduli seberapa baik hidup yang dijalani bersamanya, ketika telah tiada berbagai penyesalan akan tetap menghinggapi dada. Merasa kurang cukup membahagiakan hingga tak banyak menghabiskan waktu bersama karena sibuk memikirkan diri sendiri.

Setelah kepergian ayah, aku baru menyadari betapa berharganya waktu bersama dengan orang-orang tersayang. Menyesali begitu banyak momen bersamanya yang aku lewatkan begitu saja.

Rasa sesal sudah tak ada guna saat raganya sudah tak dapat aku sentuh. Meskipun sulit, aku berusaha menjadikan ini sebagai sebuah pelajaran hidup.

Memikirkan Masa Depan

Sosok ayah bagaikan seorang nahkoda yang membawa keluarganya menuju arah lebih baik. Kehilangan ayah rasanya seperti kehilangan tujuan hidup. 

Harapan dan mimpi-mimpi seakan terkubur bersama kepergiannya. Kekhawatiran akan masa depan dan kemapanan mulai menghantui.

Kekhawatiran akan masa depan tidak sesuai dengan ekspektasi, memang sesekali ada. Meskipun begitu, aku berusaha melihat hal tersebut dari sisi positif.

Aku menjadi terpacu untuk merancang mimpi dan strategi terbaik untuk masa depan. Tak mau rasa penyesalan kembali muncul, membuatku berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Semakin Dekat dengan Ibu

Hanya tinggal memiliki satu orang tua, membuat peran sebagai ayah dan ibu harus dijalankan secara sekaligus. Meskipun juga terluka, seorang ibu akan berusaha terlihat tegar di hadapan anaknya. Karena semakin dekat, ibu dan anak akan menciptakan hubungan yang saling menguatkan satu sama lain.

Begitupun dengan aku dan ibu, kami menjadi semakin dekat. Sama-sama memendam luka, tak lantas membuat kami saling menunjukkan kesedihan. 

Sebaliknya, kami justru berusaha menghibur satu sama lain. Karena orang tuaku hanya tinggal ibu, aku tidak mau membuang waktu dengan sia-sia. Aku ingin melalui setiap detik kebahagiaanku bersamanya. 

Menjadi Lebih Kuat

Disisi lain, ternyata peristiwa kehilangan dapat melahirkan pribadi yang lebih kuat. Karena tempat bersandar sudah tak ada, seseorang yang ditinggalkan sosok ayah akan mampu berdiri pada kakinya sendiri. Seiring berjalannya waktu, hati akan menjadi kuat dan mampu berdamai dengan realita.

Setelah melalui fase pasca kehilangan, hatiku lebih tahan banting. Aku menjadi tidak mudah menangis ketika merasa sedih.

Masalah yang datang, rasanya tidak ada apanya dengan yang sudah aku lalui sebelumnya. Peristiwa yang menyakitkan justru menjadikanku lebih dewasa.

 

Penulis:Citra Ayyatul Husna

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.