Thu, 19 Sep 2024
Ceritakanaja / Salsabila Arif / Sep 19, 2024

Kepergian Sosok yang Kita Cintai

Jadi pada saat itu saya masih mempunyai kakek dan saya memang sudah sangatlah dekat dengan kakek saya dari kecil, sehingga saya bisa bermain bareng bersamanya. Bercanda bareng bersamanya bahkan kadang kalau saya tidak mau makan kakek lah biasa yang menyuap aku agar aku mau makan. 

Dan kakek juga selalu excited ingin mendengar curhatan ataupun cerita-cerita dari saya dan kakek juga selalu mensupport saya. Saya pernah bercerita kepada kakek bahwa saya ingin menjadi seorang dokter dan kakek menjawab pertanyaan saya ia bilang seperti ini,

“Wahh.. Masyaallah cucuku pengen menjadi dokter, semangat ya cucuku jangan mudah menyerah apapun rintangannya nanti lalui saja dengan rasa sabar,” ujar kakek.

Setelah aku mendengarkan jawaban dari kakek aku semakin bersemangat buat meraih cita-cita ku. 

Tetapi tepat pada tanggal 25-12-2018 pada saat pagi aku dan kakek lagi bermain sehingga kakek ku pada saat itu mukanya tampak beda seperti mukanya sedang bercahaya. 

Pada saat aku asik main bareng kakek, kakek tiba-tiba ngomong kek gini sma aku,

”Nak nanti kalau kakek sudah tidak ada kamu harus selalu bahagia ya, kamu harus selalu tersenyum seperti ini dan kamu juga harus bisa mencapai cita-cita kamu sebagai dokter, ucapnya.

“Iya siap kakek,” jawabku.

Setelah pada sore harinya kakek lagi duduk di teras lalu tak lama kemudian kakek tiba-tiba jatuh pingsan dan tak sadarkan diri. Orang-orang yang ada di rumah ini pun kaget dan langsung bergegas buat mengangkat kakek ke dalam rumah dan setelah beberapa menit kemudian kakek sudah menghembuskan nafas terakhirnya. 

Kami semua kaget dan masih belum percaya bahwa kakek sudah meninggalkan kami semua. Kami semua sudah dipenuhi dengan derasan air mata karena kami masih belum percaya bahwa kakek secepat itu pergi meninggalkan kami semua. 

Setelah itu kakek sudah ditutupi dengan kain dan ditidurkan di ruang tamu tetapi aku masih tidak percaya bahwa kakek sudah tiada. Aku pun menangis melihat kakek sudah meninggalkan ku selamanya.

Tetapi ketika orang-orang bilang pemakaman kakek itu besok hari aku masih agak merasa bahagia karena aku masih bisa memeluk kakek sebelum kakek dimakamkan besok harinya.

Pada saat malam hari, papa ku bilang,

“Nak sini peluk kakekmu sebelum kakek dimakamkan besok hari,” kata papa.

Setelah papa ku ngomong seperti itu aku pun bergegas untuk memeluk kakek dengan seerat-eratnya dan menangis karena masih belum rela melepaskan kepergian kakek. 

Lalu pada saat pukul 22:30 papa menyuruhku untuk tidur karena takutnya kalau aku begadang nanti aku juga jatuh sakit. Aku pun tidur di dekat kakek aku, pada keesokan harinya nenek aku nyuruh aku buat meluk dan cium kakek aku buat keterahkir kalinya.

Pukul 11:50 kakek akan segera dimandikan lalu dikafani. Disitu aku terus menangis karena aku tidak rela ditinggalkan oleh kakek.Setelah itu kakek pun di sholati dan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir nyaaa. 

Aku selalu berdoa semoga kakek tenang dan bahagia di surga Allah. Salsaaa sayang sama kakek.

 

Penulis: Salsabila Arif, seorang siswa SMK di Makassar.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.