Keraguan dan Harapan
Berjuang untuk segala mimpi mimpiku, akan aku usahakan dengan segala cara untuk mewujudkan cita citaku. Terkadang aku merasa lelah dengan segala hal.
Tetapi ketika mengingat bahwa sudah sejauh ini, aku selalu punya banyak alasan mengapa aku harus bisa, walaupun aku hanya punya diri sendiri. Semakin dewasa aku semakin paham bahwa tempat pulang terbaik itu adalah Tuhan dan diri sendiri.
Dan aku juga sadar bahwa tidak ada seorang pun yang hadir ketika aku sedang berada di titik terendah. Aku punya hanya diriku sendiri. Aku bertahan dengan alasan dan keyakinan bahwa besok masih akan indah.
Saya adalah anak kedua. Saya memiliki seorang kakak. Dia adalah orang yang sangat pintar.
Jelas saja walaupun kita bersaudara namun kita tidak sama, akan tetapi orangtua ku mengharapkan diriku sama seperti kakakku. Bahkan mengharapkan aku lebih dari dia.
Padahal aku tidak begitu pintar seperti kakakku. Semua punya masing-masing kelebihan dan kekurangan.
Aku memilih jalanku sendiri untuk menggapai impianku. Walau terasa berat semua badai masalah akan berlalu.
Ketika kita bisa melewati dengan kuat, aku yakin pasti bisa melewati segala rintangan. Aku hanya terus berdoa dan memohon kepada Tuhan agar aku bisa dikuatkan.
Setiap malam pikiran saya terus menghantuiku "apakah aku bisa?" "apakah saya bisa sukses?" "bisa bahagiakan orang tua gak ya?" "apakah aku bisa sampai tamat?"
Semua terbayang bayang di pikiranku. Aku selalu takut kedepannya bagaimana, tetapi aku akan terus menjalani hari hariku seperti biasanya.
Mungkin memang lelah namun aku yakin Tuhan pasti telah menyiapkan sesuatu yang indah untukku. Dibalik semua yang telah terjadi aku mendapatkan pelajaran-pelajaran yang merubah hidup lebih baik dari sebelumnya dan semoga aku tetap bertahan melewati rintangan yang akan datang.
Ada banyak liku dan tikungan yang harus kuhadapi. Namun, aku yakin bahwa setiap langkah yang kuambil, meski lambat, akan membawaku lebih dekat pada tujuan yang kuimpikan.
Semoga aku tetap bertahan melewati rintangan yang akan datang, karena aku tahu, di ujung perjalanan ini, ada harapan dan kebahagiaan yang menanti. Dan aku berjanji pada diriku sendiri: meski lelah dan terjatuh, aku tidak akan pernah kehilangan keyakinan.
Aku akan terus melangkah, menantang setiap badai, hingga akhirnya bisa meraih semua yang telah Tuhan siapkan untukku.
Penulis: Alina