Kita yang Bertahan
Ini cerita tentang anak pertama dan ketiga saudaranya. Mereka dari kecil ditinggal orang tua.
Orang tua pisah sejak kecil karena masalah ekonomi yang tidak terpenuhi. Pada saat orang tua pisah ibu harus pergi merantau jauh meninggalkan anaknya yang masih kecil dan masih membutuhkan kasih sayang dari seorang ibu.
Ayah juga merantau kerja untuk membantu memenuhi kebutuhan orang tuanya dan juga kebutuhan anak-anaknya. Tiga bersaudara ini tinggal bersama neneknya dan dibesarkan oleh neneknya.
Ibu kadang pulang tetapi 5 tahun saja sekali pulang itupun tinggal di rumah cuman 1 bulan lalu pergi lagi. Pada saat ada pertemuan orang tua kadang biasa saya sedih karena melihat anak dan ibu yg menghadiri pertemuan itu sedangkan saya hanya pergi bersama tante saya.
Suatu hari adik bungsu saya laki-laki bertanya,
"Kak siapa yang mau mengambil raporku semua teman ku ibunya yang ambilkan rapotnya.”
Di situ seorang anak pertama sedih dengan pertanyaan adiknya seorang kakak hanya menjawab,
“Nanti ada tante yg ambilkan rapor mu lagi, ibu belum bisa pulang untuk mengambil rapor mu".
Lalu sang adik menjawab,
"Kenapa Tante terus yang mengambilkan raporku. Kapan mama pulang.”
Seorang kakak pertama bingung menjawab pertanyaan sang adik bungsu. Kakak membujuk adiknya agar mau diambilkan rapornya oleh tantenya dan ditemani juga oleh kakaknya.
Akhirnya adik mengerti dan mau diambilkan rapornya oleh tante dan kakaknya. Kadang aku selalu bertanya kepada ibu,
“Kapan ibu pulang adik menunggu dan menyuruh ibu pulang terus menerus.”
Ibu hanya menjawab,
"Ibu belum bisa pulang karena mencarikan kalian uang untuk memenuhi kebutuhan kalian di sana.”
Meski sejak kecil kami sudah kehilangan peran mereka, kami tetap saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Seorang kakak yang harus kuat di mata adik dan keluarganya. Seorang kakak yang lebih memendam masalah atau pikirannya karena tidak terbiasa berkomunikasi dengan orang tua karena kesibukan orang tua.
Seorang kakak yang mendidik keras dan tegas adik-adiknya agar kelak adiknya menjadi anak yang kuat dan mandiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
Tetapi dibalik semuanya pasti banyak hikmah yang diambil seperti menjalani hidup harus kuat dan mandiri tanpa harus bergantung kepada orang lain. Dan yang harus di ingat orang tua merantau jauh untuk menyekolahkan kami bersaudara agar bisa menjadi anak yang sukses kelak dan bisa membanggakan orang tua.
"Tetap semangat orang tuamu mu banting tulang demi melihat sukses di masa depan"
Penulis: Nurfinza Anggraini