Fri, 19 Apr 2024
Ceritakanaja / May 28, 2021

Semesta, Atur Saja Bagaimana Baiknya

Terkadang, seseorang yang dicintai tidak dapat dimiliki dan hanya dapat dinikmati dalam hati. Perpisahan adalah cara terbaik untuk pamit, meskipun tetap meninggalkan rasa sakit. Dan kehilangan, adalah cara semesta mengajarkan bagaimana seseorang menjadi sangat berarti setelah pergi.

Sedangkan, penyesalan merupakan bentuk visualisasi dari sebuah rasa kehilangan. Entah memilih untuk meninggalkan atau ditinggalkan, keduanya memiliki porsi yang sama. Setelah memilih untuk meninggalkan atau ditinggalkan, seseorang harus mengucapkan selamat untuk diri sendiri.

Selamat karena akan menjalani hari dengan segala bentuk kesepian. Selamat karena akan memupuk rindu pada yang tak bertuan. Dan selamat karena akan menjemput kehilangan dengan segala bentuk penyesalan.

Seseorang tidak bisa memaksa orang lain untuk terus tinggal, ketika orang tersebut ingin bergegas pergi. Bahkan, seseorang tidak bisa memaksa orang lain untuk satu frekuensi, ketika orang tersebut tetap mempertahankan sudut pandangnya.

Perbedaan pendapat bukan satu permasalahan besar yang mampu mengakhiri sebuah rasa yang telah dibangun lama. Perbedaan pendapat, hanyalah satu dari sekian banyak permasalahan yang seharusnya mudah untuk diselesaikan. Karena hubungan adalah tentang dua orang.

Dua orang yang mencoba menyatukan pola fikir yang berbeda. Dua orang yang mencoba mencari alternatif ketika menemukan perbedaan. Dan dua orang yang selalu berhasil bertahan, meskipun permasalahan yang datang jauh lebih besar. Karena hubungan adalah menyatukan dua kepala dalam satu alur cerita.

Permasalahan dalam hubungan adalah tentang bagaimana dua orang mampu menyelesaikannya. Karena seharusnya, yang diakhiri adalah permasalahan bukan hubungan. Dan perpisahan bukan satu dari sekian banyak solusi untuk menyelesaikan permasalahan.  

Meskipun kembali lagi hingga semesta telah mengatur sebaik-baiknya, rasa sakit tetaplah menjadi sebuah luka. Meskipun berulang kali kembali, luka tetaplah luka. Tak akan berubah menjadi kenangan indah karena rasa sakit tetap akan berbekas.

Meskipun selalu kembali pada titik yang sama, semesta terus menyaksikan dengan tenang. Seakan dua orang ini adalah takdir yang sedang berputar pada permasalahan yang terus sama. Dan pada akhirnya, semesta mengatur bagaimana baiknya.

Entah akan berakhir di titik yang sama atau berbeda, keduanya pernah saling melukis rasa. Karena rasa bukan tentang paksaan untuk terus bersama. Namun, rasa adalah bagaimana bertahan bahkan ketika situasi yang sangat sulit.

Entah akan berakhir di persimpangan yang mana, perpisahan tetaplah memberi bekas yang tak mudah untuk diobati. Meskipun banyak kemungkinan yang terjadi setelah berpisah. Memang, tidak ada hal yang tidak mungkin untuk diulang.

Karena bisa saja, yang terlanjur pecah dapat direkatkan kembali. Meskipun tak akan kembali seperti semula. Mungkin saja, yang terlanjur pecah akan menjadi sesuatu yang lebih indah ketika diperbaiki. Namun, yang terlanjur pecah tetaplah pecah.

Meskipun berulang kali direkatkan kembali. Sama halnya dengan hubungan. Perpisahan tetaplah menjadi luka meskipun kembali lagi. Karena sebaik-baiknya pamit, tetaplah memberi rasa sakit.

 

Penulis: Elys Krisdiana, mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Dapat ditemui di Instagram @elyskrisdianaa

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.