Pencarian
Dalam senyap dan gulita
Di sebuah jalanan panjang tak berujung
Anak berbaju kotor itu meraba-raba ruas jalan
Menggigil, hujan baru saja usai
Pada sebuah pencarian makna
Ia tertegun merangkul dinginnya malam
Daun-daun kering yang jatuh
Tak memberi petunjuk sedikitpun
Entah kemana telapak kaki akan menyentuh tempat berikutnya
Dalam detik-detik keputusasaannya
Suara lembut menyapa
Hendak menjabat lalu merangkul dengan kehangatan
Menembus dinding sebuah kebingungan
Tanpa tahu dari mana asalnya
Sebuah peristiwa sarat makna
Seketika telah mengubah segalanya
Dingin malam nyatanya palsu,
Sunyi hanya menipu
Gelap pun bukanlah kawan perjalanan
Suara itu terus berbisik:
Lihatlah aku,
aku bersemayam dalam dirimu
Aku disini bersamamu
Bangunlah, perjalanan ini belum sampai pada yang tertuju
Ia bergegas menuju yang tak bertepi
Benarlah bisikan dari dalam dirinya
Bahwa yang nampak hanyalah yang terlihat oleh mata
Dingin malam hanyalah apa yang mencium kulit di badan
Sementara, perjalan menuju Yang Tak Berakhir
Tak berhenti pada yang indrawi
Penulis: Rahmat Gazali, mahasiswa Fisika UIN Alauddin Makassar.