Thu, 12 Dec 2024
Cerpen / Lalik Kongkar / Jun 20, 2023

Skripsi Rindu

Apa yang tertulis dalam skripsiku ini bukan hanya sekedar sebuah teori tentang materi kuliahku saja, namun di dalamnya terdapat bait-bait kehidupan, cinta, dan sebuah proses masa depan yang akan menjadi landasan jika aku pernah melewatinya dengan baik dan melakukannya dengan hati.

Lebih dari itu, dalam skripsiku ini terdapat sebuah kisah yang teramat aku banggakan, bukan karena sukses menyusunnya dengan baik hingga aku lulus dalam sidang hingga mengantarkanku menjadi seorang sarjana, bukan itu saja, namun ada jiwa, rindu, cinta seseorang yang tinggal di dalamnya.

Aku harap, setelah aku menuliskan kisah ini, aku dapat memberi percikan semangat, jika skripsi itu akan sangat berharga dan akan menjadi kenangan terindah, jika kau melakukannya dengan baik dan sampai kapanpun kau akan menyimpan dan menghargai karyamu itu dengan baik sampai kau dapat bercerita suatu saat nanti kepada mereka tentang bagaimana skripsimu itu tercipta.

Seperti aku, aku yang ingin menorehkan perjuanganku selama dalam proses penyusunan skripsiku disini, di dalam karya tulisan abadiku agar kau dapat membaca lalu memahaminya dengan baik jika ada seseorang di dunia teramat menghargainya perjuangan dirinya, proses, rindu dan cinta yang ia miliki.

Tulisan ini bukan untuk aku banggakan, namun aku hanya ingin kau mengerti jika sesuatu yang dilakukan dengan baik, maka menghasilkan yang baik pula, seperti itu pula apa yang kau kerjakan diatas dunia, jika kamu melakukannya dengan hati, maka hasilnya pun akan masuk ke dalam hati dan akan menjadi tanda jika kau begitu berharga.

Aku harap, siapapun kalian yang pernah melakukan hal yang sama, apa yang masih dalam proses penyusunan skripsi saat ini, dapat melakukannya dengan baik agar apa yang kau tulis dalam skripsimu dapat kau banggakan dan dapat menjadi landasan jika kau pernah melakukannya dengan baik dengan perjuangan yang teramat kau hargai dalam hidupmu, dan semoga kalian semangat pantang menyerah.

Seperti apa yang akan aku berikan dalam tulisan ini, bukan aku karena aku telah sukses melewatinya dengan baik, namun karena aku ingin kalian tau, jika menyusun skripsi merupakan sebuah pelajaran hidup, proses dalam hidup, disiplin hidup yang akan berdampak baik bagi dirimu di masa mendatang.

Seperti apa yang aku ketahui, Apa yang pernah aku dengar, apa yang pernah dikatakan oleh kedua orang tuaku dan orang yang memberiku senyum dan semangat saat aku kecil dulu ternyata benar adanya. Dimana perjalanan hidup manusia diatas dunia ini tak ada seorang pun yang mampu mengetahui dan menebaknya.

 Mungkin juga sama seperti apa yang mereka dan kalian pikirkan di luaran sana, Dimana hidup merupakan sebuah misteri dalam sebuah perjalanan panjang yang tak mudah, dimana di dalam perjalanan tersebut, kita akan dihadapkan dengan berbagai masalah datang silih berganti dan akan menemukan banyak kendala, entah itu bahagia, air mata yang terangkum dalam sebuah proses yang dinamakan takdir.

 

***

Cobaan dan rintangan yang hadir menjadi pertanda jika jalan kehidupan yang kita lalui didunia ini tak mudah. Kegagalan menjadi sarang untuk kita lemah dan putus asa, Sementara sukses menjadi tujuan yang membuat banyak orang bermimpi dalam angan dan harapan yang memberi percikan semangat dalam hidupnya.

Selalu berbeda, Dimana perjalanan hidup diatas dunia ini terkadang ada yang melaluinya dengan mudah, singkat dan ada pula yang menjalaninya dengan sangat sulit dan berliku. Namun apapun itu, Dunia ini hanyalah sebuah persinggahan sementara saja, sulit, singkat, tangis, derita atau pun bahagia, Semua akan pergi, semua akan berlalu, semua akan menghilang dalam senyap dan semua akan mati.

Terlalu mencintai dunia bukanlah tujuan akhir dari segalanya ataupun kesuksesan terbesar di dunia ini, Namun sejatinya hidup kita ada di dunia ini hanya sebuah perjalanan yang pada akhirnya kita akan sampai pada tujuan yang sebenarnya yaitu keabadian akhirat.

Sudah sepatutnya kita melalui perjalanan di atas dunia ini dengan sebaik mungkin agar kelak kita sampai pada batas yang telah ditentukan untuk berada di alam dunia ini, tak ada lagi hal yang membuat kita menyesal dan menyalahkan waktu karena telah kita tinggalkan dengan sangat buruk hingga kita sulit untuk kembali bersatu bahkan bertemu karena kita berada di alam yang berbeda.

Alam yang berbeda, Alam yang kita pilih sendiri selama hidup diatas dunia ini. Bukankah hidup adalah sebuah pilihan, Dimana setiap manusia berhak memilih jalan hidupnya sendiri, entah itu jalan kebaikan ataupun keburukan.

Jika kita memilih jalan yang baik, Maka akan mendapatkan yang baik pula dan akan ditempatkan di alam yang baik pula. Namun sebaliknya, Jika kau menjalani waktumu di dunia ini dengan keburukan, Maka kau juga akan mendapatkan tempat yang buruk pula, dan itu pasti akan terjadi.

Alam Akhirat terbagi menjadi dua alam, Keduanya abadi dan tak akan ada lagi kehidupan setelahnya. Kedua alam tersebut sangat bertolak belakang kualitasnya, dimana mereka yang telah menjalani hidup didunia ini dengan sangat baik, Maka akan mendapatkan alam yang di dalamnya tersaji kebahagian yang tiada tara dan kekal abadi di dalamnya, Sementara mereka yang melalui waktu di dunia ini dengan keburukan, Maka mereka akan menghuni alam yang berbeda, dimana suasananya sangat buruk, lebih sakit dari apa yang kau pernah rasa dan alami diatas dunia ini.

Dari kedua alam tersebut, Apakah kita dapat memastikan jika kita dapat menjadi penghuni alam yang aman?, Belum pasti, Karena tak ada satu orang pun yang dapat mengetahuinya, dan tak ada seorang pun yang berani menjamin akan berada di alam abadi yang mana, kecuali kau sadar jika dunia ini hanyalah sementara dan ladang untuk kau garap menjadi bekal amaliah untuk kau menuju kesana kelak itu pasti.

 

***

Seperti itulah yang membuatku tak ingin tenggelam dalam kegagalan, kesedihan dan juga kehilangan yang pernah datang kepadaku. Jika didasarkan pada perasaan yang terasa, manusiawiku tak mungkin sanggup menerima dan menanggung semua yang terjadi. Bukan untuk satu kali, namun berkali-kali terus menjelma menjadi luka dan derita dalam hati.

Namun aku selalu berusaha untuk selalu tersenyum, bahagia dalam derita, dan berusaha berdiri saatku terjatuh. Walaupun itu sangat sulit untuk aku lakukan kembali, Namun itulah alasan satu-satunya yang dapat aku lakukan.

Seperti kehilangan yang pernah terjadi dalam waktuku, Sebuah tragedi yang begitu rentan dengan diriku, dan akan harus merasakan itu semua, dimana semenjak kehilangan Ayahku saat kecil, aku juga kehilangan kakak untuk selama nya. Belum lagi aku harus merasakan kehidupan yang tak bersahabat denganku, dimana aku kesulitan ekonomi, kehilangan pekerjaan, kehilangan blogku, dan kepergian seseorang wanita yang aku cintai.

Tak banyak yang dapat aku lakukan untuk bisa memulihkan semua keadaan menjadi membaik, Terkadang aku harus merasakan rindu yang teramat parah kepada Ayah, Ibu, Kakakku, Adikku dan seseorang yang telah meninggalkan kisah yang begitu sulit untuk aku hilangkan dalam luka dalam hati.

Aku sering menghabiskan waktu malam bahkan siang dengan berdiam diri, Apalagi di saat yang sulit seperti saat ini, Tak ada aktivitas yang aku kerjakan semenjak aku kehilangan pekerjaan. Aku lebih banyak termenung dalam sepi yang semakin hari membuatku semakin menghilang dari peredaran dunia.

Namun dalam keadaan seperti itu, Aku akan terus berjalan dan berharap semua akan kembali pada semangat yang pernah ada dalam diriku. Sulit, sangat sulit, Namun apapun itu, Hidupku akan terus aku jalani hingga sampai pada saat dimana waktu telah memanggilku untuk pergi dari dunia ini.

Seperti skripsi yang telah aku susun ini, Skripsi yang telah banyak meninggalkan kenangan dan kisah bagiku. Bukan saja tentang berapa banyak materi yang aku habiskan untuk biaya kuliahku hingga aku sampai menjadi seorang sarjana, Namun skripsiku ini merupakan bagian dari hidupku yang pernah terjadi, tentang bagaimana menaklukan proses hidup, bahagia, derita dan juga arti cinta.

Aku telah melalui semuanya dengan sangat baik, Walaupun di dalamnya terdapat cobaan dan rintangan yang hanya aku dan Tuhanku yang tau bagaimana bisa sampai disini, Termasuk harus kehilangan seseorang yang aku cintai, namun aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk memperbaiki semuanya, dan berharap semua akan menjadi awal yang baik untuk masa depanku kelak.

 

***

Dalam skripsiku ini terdapat berbagai elemen penting yang menjadi landasan dasar terciptanya sebuah mahakaryaku ini. Mulai dari perjuangan hidup hingga aku mencapai sarjana, Kehilangan ayah, Kakak, Kehidupan yang sangat sulit, kehilangan pekerjaan, Jauh dari Ibu, Keluarga dan kau tentunya.

Kau yang menjadi bait-bait di setiap bab skripsiku ini, Namun kau tak mampu melihat alenia terakhirnya dari skripsiku ini karena setelah aku menyelesaikannya dengan baik dalam menyusunnya, Kau telah pergi bersama seseorang yang tak ku kenal dirinya telah membawa kau pergi.

Menghilang dariku, tinggalkan sejuta kisah yang teramat aku rasa, Meninggalkan perih dalam luka yang membuat aku tak percaya saat itu, Jika kau memang telah pergi dariku. Aku sangat peka dengan kepergianmu saat itu, Disaat aku melangsungkan sidang skripsiku, kau juga telah melangsungkan ucap janji setia dengan dia yang kau pilih.

Rasanya saat itu seperti mimpi di musim semi, Berlalu begitu cepat tinggalkan dedaunan yang jatuh berguguran lalu berserakan tanpa arah. Seperti aku, Tinggalkan tanya dalam gundah, kenapa kau melakukannya di saat aku sangat membutuhkan adanya dirimu.

Taukah kau, aku sendirian memikul beban kecewa dan luka yang teramat sakit. Hanya Tuhan yang tau dan mampu membuatku bisa menghadapi sidang skripsi ku hingga aku lulus.

Hari Itu, aku merasa ada sesuatu hal yang hilang dariku, kau yang selama ini aku tunggu menjelma menjadi tumpuan bahagia menemaniku kelak setelah aku lulus kuliah. Namun kenyataannya sangatlah berbeda, berbeda dengan apa yang pernah kau katakan kepadaku jika aku adalah pilihan hatimu untuk bertahan hidup di dunia ini.

Aku akui perkataanmu mampu membuatku bertahan disini, Walaupun jauh darimu, Namun aku mampu memegang setiamu dengan baik walaupun itu tak mudah untuk aku jalani dan aku taklukan menjadi luar biasa menanggung rindu.

Aku terlalu bersemangat, aku berusaha dan aku bahagia karena ada seseorang yang selalu memberiku rasa, rasa percaya jika bahagia akan datang di saat aku lulus kuliah nanti. Tapi semuanya tak seindah apa yang direncanakan, Tuhan memiliki kisah yang berbeda untuk bisa memilikimu.

Dalam hatiku selalu berkata, Jika saja jodoh itu adalah kalimat tanya, Aku ingin jawabannya kau saja, kau saja yang menjadi tempat saat aku ke kembali ke kampung halaman saat aku lulus kuliah untuk merajut ikatan bahagia dalam halal cinta illahi.

Tapi semuanya bertolak belakang dengan apa yang aku prediksikan, kau pergi, kau meninggalkanku yang telah mengenalmu dengan sangat baik. Kau menghilang tanpa aku mengerti dan memahami apa alasanmu dan apa penyebabnya, karena pada saat kau pergi, kau tak meninggalkan pesan dan kata-kata kecuali diam dalam tanya menindas hariku.

Dengan susah payah aku meneruskan perjuangan hidup dalam waktu yang aku jalani di rantau orang, sulit dan sangat sulit demi menjaga satu kata cinta yang aku tulis atas namamu dalam hati dan setia agar kita dapat bersatu suatu hari nanti dengan indah.

Kepergianmu membuatku terkadang tak percaya jika itu harus aku alami juga. Tiada tempat lagi untuk ku curahkan segala gundah gulana hati saat kau melepaskan tanganku saat itu. Hanya Ibuku menjadi tempat ku bercerita jika orang yang selalu aku ceritakan kepadanya telah pergi.

Seperti itulah keadaanku saat kau pergi dariku, namun aku selalu berusaha untuk menunjukan sikap baik jika aku baik-baik saja dan mampu menyelesaikan kuliahku saat itu, bukan karena aku tak ingin melihatmu untuk terakhir kalinya, atau sekedar memberimu ucapan selamat berbahagia, namun aku lebih memilih diam untuk tidak memperburuk keadaan saat itu sehingga membuat acara pernikahanmu menjadi berantakan.

Seperti acara wisudaku, aku berupaya untuk tidak mengingatmu lagi, mengingat kata dan sapa yang pernah aku ucapkan dulu, dimana kau akan hadir saat acara wisudaku. Namun kenyataannya sangat berbeda, dan aku telah menutupi semua itu dengan luka yang teramat sakit. Hingga usai, aku kembali menemui kesepian menyelimuti ruang waktu.

Tak ada lagi sapamu, senyummu, dan kisah selanjutnya yang akan kita torehkan dalam waktu yang pernah kita jalani saat itu. Saat aku berada di kampung, hari itu aku hanya mampu melihatmu dari kejauhan, kejauhan yang memisahkan untuk bisa menggapaimu lagi.

 

***

Jika kau bertanya kenapa aku tak meneteskan air mata ketika melihatmu bersama orang yang telah kau pilih saat itu?, maka aku akan menjawab dengan sangat baik, Jika aku sudah tak punya air mata lagi untuk aku teteskan karena melihatmu begitu bahagia, maka aku lebih memilih tersenyum karena telah menjalani kisah cinta denganku dengan indah tanpa ada penyesalan.

Melihatmu hari itu, aku merasa semuanya baik-baik saja dan semua berjalan dengan sangat baik karena kau telah menemukan bahagiamu sendiri dan aku hanya mampu merelakan dan mengikhlaskan dengan harapan itu adalah pilihan benar hatimu yang membawa berkah dan keselamatan bagi dunia akhiratmu kelak.

Tentangku, kau tak perlu merasa cemas dengan keadaanku karena aku telah belajar banyak tentang bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang teramat berarti dalam hidupku. Aku harap itu juga berlaku, bagaimana aku harus bertahan atas kehilanganmu, dan jika itu sulit, mungkin itulah kelemahan terburuk yang ada dalam diriku.

Setelah kisah ini berlalu, aku tak akan berpikir itu terlalu membosankan untuk aku kenang, atau terlalu buruk untuk aku ingat. Kau adalah kisah yang teramat berarti bagiku dan biarkan aku menceritakan itu semua kepada mereka melalui karyaku ini.

Kisah bersamamu telah mengajarkanku banyak arti untuk bertahan hidup, walaupun itu tak mudah, namun seiring waktu berlalu, aku semakin banyak mendapatkan pelajaran hidup jika kehidupan itu seperti menyusun skripsi saja, harus dimulai dengan niat, proses yang menguras pikiran, hati, waktu, kesabaran, usaha serta do’a untuk bisa menyelesaikannya dengan baik hingga menjadi sebuah skripsi yang bernilai baik.

 

***

Bila dulu aku bilang kau telah membuatku lemah karena kepergianmu, aku mengaku itu benar adanya, namun sepertinya kata itu telah aku coret dan aku telah menggantinya dengan kata jika aku teramat beruntung bisa bertemu dengan seorang wanita hebat yang mengajarkan banyak hal dalam hidupku. Jika pun itu tak dapat aku selesaikan dengan sempurna, paling tidak aku pernah merasa hal yang sama sepertimu, bahagia dalam waktu yang sama.

Dan kau juga pernah bilang, jika cinta akan selalu menemukan tempatnya sendiri tanpa kita mengetahuinya dan tanpa kita kehendaki dan itu pasti akan terjadi meskipun kita berjuang dan berusaha untuk menyatukannya, dan perkataanmu itu benar adanya.

Aku percaya dengan hal itu, kau mengenalku dengan baik, namun ketika cintamu telah menemukan tempatnya sendiri, kau tak mampu berbuat banyak selain mengikuti apa kata hatimu. Dan kau juga tak akan mampu menghindarinya, jika pun kau mampu, dan bersisi keras memilihku, maka bahagia mungkin akan menjadi derita.

Dengan menyadari hal tersebut, aku semakin yakin jika kau bahagia bersamanya saat ini. Jika aku mengenangmu seperti dalam tulisan ini, itu hanya bentuk rasa rinduku yang mungkin masih saja mengenal dirimu sebagai seseorang yang pernah hadir memiliki senyum semangat sehingga terekam dalam memori ingatanku ini. Aku harap kau tak merasa risih ataupun mengetahuinya atas rindu yang begitu sering datang menggoda melintasi pikiranku.

Dan jika keadaan yang ku lalui dan saat ini adalah sebuah bentuk kesalahan, tak mengapa, biarkan aku saja yang menanggung semua itu tanpa cinta, bahagia, senyum bahkan air mata sekalipun. Biarkan aku merasakan waktu yang tersisa dalam hidupku dengan segala bentuk cemoohan dan hinaan agar aku terbiasa dan sadar diri jika aku bukanlah siapa-siapa diatas dunia ini tanpa pertolongan dari-NYA.

Aku telah merelakan dan mengikhlaskan semuanya pergi, menghilang bahkan lenyap sekalipun tanpa tersisa apa yang aku punya termasuk aku harus kehilangan dirimu. Memang tak mudah bagiku melewati dan menerima kenyataan yang terjadi dalam hidupku, jangankan untuk hari esok, untuk hari ini saja rasanya aku telah kehabisan akal untuk melakukannya kembali.

Jangan bertanya tentang keadaanku saat ini, sudah pasti sangat buruk, suasana hati dan pikiranku sangat kacau. Ingin rasanya aku pergi saja, namun tak ada tujuan dan tempat yang ingin ku datangi. Inginku menangis sejadi-jadinya namun tak ada yang mendengar.

 

***

Aku hanya mampu bicara pada diri-NYA, kepada Ibu yang menjadi landasan kuat untukku mampu menatap matahari kembali dan bintang ketika malam berlalu. Semoga saja aku masih dipertemukan dengan suara adzan subuh, agar aku dapat bercerita kepadanya tentang aku yang kini terhenti oleh asa.

Harapan kosong memilikimu, namun aku menuliskan kisah ini sebagai pertanda jika di dunia ini ada seseorang yang begitu mencintai cinta dalam hidupnya, bahkan saat cinta itu tak berpihak kepadanya, dia selalu percaya dan yakin jika suatu hari nanti cinta akan memberinya cahaya kebahagian dunia bahkan akhirat bersama seseorang yang akan membuatnya bahagia.

Setelah tulisan ini aku buat, Aku telah melupakan dan menuangkan isi hatiku disini. Aku telah mengatakan semuanya disini, aku telah mengungkapkannya disini, aku harap jika nanti kita bertemu kembali, jangan pernah bertanya lagi tentang apa yang aku rasa tentangmu, karena semuanya telah aku tinggalkan indah dalam kenangan abadi tulisanku ini.

Aku harap kau tak perlu mencari tulisan ini apalagi untuk membacanya, karena jika itu terjadi, hanya akan membuatmu menyesal karena telah menyiakan seseorang yang begitu mencintaimu dalam hidupnya. Dan orang tersebut saat ini telah menemukan bahagianya sendiri tanpa melibatkan kisah cinta yang pernah ia alami.

Bukan karena terlalu sedih untuk dikenang, Namun kisah itu telah ia jadikan pelajaran dan semangat yang teramat berharga untuk seseorang yang telah ditakdirkan hidupnya bersamanya saat ini.

Aku berharap kau merasakan hal yang sama di sana bersama orang yang memilih dirimu untuk bahagia. Walaupun kita bukanlah jodoh yang ditakdirkan bersama di dunia ini, Namun kita pernah merasakan hal yang sama, rasa yang sama dalam sebuah cinta, namun bukan untuk disatukan, namun untuk pelajaran hidup hingga menemukan seseorang yang memang telah ditakdirkan ada dalam garis hidup kita.

 

***

Jika itu kurang bagimu untuk aku mengingatmu, lihatlah aku yang teramat bahagia bersama seseorang yang berada disisiku saat ini, bukan karena ia berbeda denganmu, kurang dan lebih darimu sehingga aku menemukan apa yang aku inginkan dari seorang wanita di dunia ini, bukan itu, Namun aku telah menghiasi dirinya dengan perjuangan cinta yang teramat berharga dalam hidupku dari dirimu pelajaran cinta yang pernah kau berikan dulu.

Aku telah melakukan semuanya dengan sangat baik tanpa melibatkan kesalahan yang pernah terjadi antara aku dan kau. Dan perlu kau tau, Jika aku tak pernah berpikir untuk bilang jika akulah yang kau tersakiti karena kepergianmu saat itu. Jujur, Semua itu tak pernah aku nobatkan sebagai petaka perih dalam hatiku untuk membencimu.

Bagiku, Kau wanita terhebat yang mampu menentukan dan memilih jalan bahagiamu sendiri tanpa berpikir itu akan membuat aku terluka untuk menemukan kebahagiaan dalam hidupmu. Jangan lihat aku sebagai luka yang kau tinggalkan menjadi sebuah petaka bagimu dan jangan mengenang air mata yang pernah mengalir deras dipipiku atas kepergianmu saat itu, namun lihat aku saat ini yang begitu bangga dan berharga telah kau ajarkan menjadi manusia yang tangguh dan dewasa untuk dapat menghadapi kenyataan hidup selanjutnya.

Sudah sepatutnya aku mengatakan terima kasih kepadamu untuk rasa sakit yang pernah kau tinggalkan atas kehilanganmu saat itu hingga perlahan mencair menjadi petunjuk arah dalam perjalanan hidupku. Bukan karena aku berpura-pura mengatakan itu semua karena luka yang teramat dalam, bukan itu yang aku ingin, aku melakukan itu karena dengan keadaan tersebut, kau telah mengajarkan aku menjadi diri yang kuat untuk menjalani waktu ke depannya.

Aku harap kita tidak saling membenci, saling menyalahkan, bahkan saling menghukum diri sendiri dengan alasan yang berbeda-beda. Cukup kita saling mengerti dan memahami jika semua akan menghilang, semua akan pergi, seperti aku dan kamu, semua akan berlalu dan semua akan tertinggal dalam sebuah kisah usang yang tak mungkin kembali.

 

Penulis: Lalik Kongkarpemerhati pembangunan desa minat kajian politik sastra dan filsafat.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.