Zamhari Si Pemuda Yang Bermimpi
Di sebuah negeri di khatulistiwa sana, dimana mentari menyinari dan hujan menyirami tanah bumi pertiwi. Hiduplah seorang pemuda di tanah jawara. Dia adalah seorang pemuda sederhana yang bermimpi tidur beralaskan awan berhiasi bulan dan bintang.
Namun dibalik tampang sederhana dan sikap pura-pura bodohnya. Dia menyembunyikan dirinya sendiri. Dia tak lebih dan tak kurang hidup dan dibesarkan dengan kurang perhatian dan kasih sayang.
Dia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang jauh dari kata harmonis. Memang tragis. Seorang anak yang belum sampai akhil balighnya harus memikirkan apa yang harusnya ia tidak pikirkan.
Raden Mas Zamhari biasa dipanggil juga Zamhar. Siapapun yang mengenal Zamhari pasti menilainya sebagai pemikir. Dia seorang tombak yang siap menyerang maupun bertahan.
Tak peduli siapapun, kapanpun,dimanapun dan bagaimanapun itu. Dia berusaha menjaga dirinya membela kebenaran. Ia tak takut mengutarakan pemikirannya. Terlebih lagi jika ia benar.
Sebenarnya dia keturunan ningrat. Tapi kemuliaan bukanlah dari harta maupun keturunan. Walaupun dia masih memiliki darah ningrat dari kedua orang tuanya.
Dia hanyalah seorang sederhana, dan dia hidup tumbuh dalam gejolak ekonomi yang tidak stabil. Terkadang cukup atau malah kurang.
Jika ada yang bertanya, “ apa yang kamu kagumi dari Raden Mas Zamhari?”.
Dengan senang ku menjawab “ yang saya kagumi dari Zamhari tak lain dan tak bukan adalah cara dia mengelola jiwa dan pikirnya, bagaimana ia mencoba ikhlas menjalani hidup yang kelam saat mencari jati dirinya, bagaimana dia berpegang teguh pada pendiriannya”.
Sebagaimana seorang kawan, ia juga senang sekali mengingatkan kawan dengan cara kelakarnya. Dia biasa berbicara ceplas-ceplos dengan kelakarnya menyatiri hal yang dianggapnya tidak benar.
Mungkin karena itulah dia tidak memiliki banyak teman. Zamhari sendiri pun menilai segelintir dari mereka saja yang dapat dianggap sebagai kawan, sisanya tak lain hanya sebagai kenalan.
Tapi Zamhari sendiri berani menyapa orang duluan. Bagi orang yang memahaminya, Zamhari adalah orang baik lagi tulus hatinya.
Zamhari juga dikenal sebagai pelajar yang cerdas saat ia bersekolah. Namun dalam beberapa kesempatan pembagian rapor semesteran.
Ia menempati peringkat bawah. Guru-guru yang mengajar nya di sekolah tahu betul seberapa cerdas nya Zamhari. Ia adalah anak yang rajin dan aktif didalam kelas.
Tapi mengapa ia menempati peringkat bawah ketika pembagian rapor semesteran?. Wali kelas nya sendiri pun sampai bertanya langsung kepada Zamhari, “ kok kamu ranking bawah ada apa ini? Nilai ujian di mata eksakta hanya 76, padahal banyak di kelas mu sendiri teman-temanmu yang nilainya tinggi-tinggi”.
Zamhari hanya merespon dengan santai, “ ya daripada punya nilai bagus tapi ketika ditanya dapet darimana ga bisa jawab”.
Padahal jika dicek secara faktual kecurangan ketika ujian sangat rawan terjadi dan hampir semua siswa tempat Zamhari bersekolah melakukan nya.
Buktinya apa? Mudah saja, lihat saja kawan-kawan Zamhari yang kelihatan tidak mengerti sama sekali dan cenderung tidak memperhatikan ketika gurunya menjelaskan mendapatkan nilai hampir sempurna di ujian.
Sempat ada juga yang bilang bahwa Zamhari terlalu jujur. Namun Zamhari berpegang teguh pada kejujuran nya. “yang penting percaya sama diri sendiri, jadi diri sendiri dan tak bergantung pada orang lain”.
Buah kerja keras menekuni pendidikan Zamhari selama ini pun membuahkan hasil. Dia berhasil lulus sekolah hingga S3 dengan beasiswa full. Ia berhasil menjadi tokoh pendidikan sekaligus mendirikan usaha dagang yang menjamur dimana saja.
Entah itu produk pertanian, peternakan, dan pengolahan sampah. Zamhari pun mendirikan sekolah bagi siapapun yang ingin belajar terlebih lagi jika sang murid terkendala urusan finansial.
Zamhari sendiri bermimpi menjadi orang yang dapat hidup dengan tenang. Tapi tenang bagi Zamhari bukan berarti hidup tanpa pikiran.
Arti hidup tenang bagi Zamhari tersendiri ialah hidup yang dipenuhi barokah dengan tanpa adanya rasa gelisah dan kekhawatiran, berkecukupan harta sehingga tidak kesusahan dan diberikan kelebihan untuk mampu menolong orang yang benar-benar membutuhkan.
Begitulah Hikayat Raden Mas Zamhari, ia berhasil mengubah dirinya dengan menggapai mimpinya serta menolong orang lain.
Penulis: Faris Firdaus Alkautsar, seorang pelajar asal Tangerang. Dapat ditemui melalui Instagram @farisf_alkautsar1178.