Thu, 12 Dec 2024
Esai / Kontributor / Jan 03, 2021

Bukan Mahasiswa Biasa

Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal yang mudah namun bisa dipermudah dengan cara menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya seorang mahasiswa. Mahasiswa sudah sangat berbeda dengan siswa, karena sudah ada tambahan kata “Maha” di depannya tentu ini sudah memberikan identitas yang berbeda. Tujuan utama mahasiswa adalah belajar, berlomba-lomba untuk mendapatkan IPK yang baik. Hal itu memang penting tetapi ada hal lain yang juga sama pentingnya. Mahasiswa memiliki peran utama yaitu belajar, tetapi belajar tidak hanya bisa dilakukan di dalam kelas namun juga di luar kelas.

Menjadi mahasiswa jangan hanya sebatas mahasiswa biasa saja mahasiswa harus bisa menjalain komunikasi dengan orang lain berinteraksi sosial satu sama lain. Nah salah satu wadah untuk mengasah kemampuan berosialisasi dan berinteraksi sosial dengan cara berorganisasi.

Pada organisasi kita bisa mengaktualisasikan diri kita, bertemu dengan banyak orang berbagai macam individu dengan karakteristik yang berbeda-beda, melatih diri untuk bersikap APIK (Asertif, Profesional, Inisiatif dan Kohesiv) tidak hanya itu organisasi juga menjadi wadah untuk  mengembangkan bakat, kreatifitas dan lifeskill. Organisasi menjadi tempat untuk mengembangkan aspek-aspek seperti kepemimpinan, manajemen organisasi, team building, relasi & human relation.

Beberapa hasil survei menunjukkan bahwa bebrapa dari mahasiswa merasa takut untuk terjun ke dalam organisasi karena khawatir tidak bisa membagi waktu antara organisasi dan tugas kuliah dan akan berpengaruh pada lamanya masa studi. Hal ini memang terjadi pada sebagian kecil mahasiswa, tetapi pada kenyataannya banyak juga mahasiswa yang lulus tepat waktu dengan IP yang cukup tinggi meskipun mahasiswa tersebut merupakan penggiat organisasi.

Jadi ini hanyalah sebuah masalah manajeman waktu yang kembali pada diri masing-masing. Jika kita mampu mengatur waktu dengan baik maka dampaknya akan lebih positif.

Sebagian kecil dari mahasiswa yang merasa kurang percaya diri, individualis, kurang disiplin, kurang bersosialisasi, manajemen waktu yang buruk, serta kurang bisa mengontrol emosi ingin memperbaiki  dengan cara mengikuti organisasi yang diinginkan. Hasil penelitian yang dilakukan Salman Mudlofar Umboro Jati pada tahun 2018 yang berjudul Motivasi dan Kebermaknaan Berorganisasi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa mahasiswa yang telah bergabung dan mengikuti organisasi mengalami banyak perubahan dalam dirinya.

Perubahannya yaitu lebih menghargai orang lain, mampu berkomunikasi dengan baik, semakin bertambahnya pengalaman dan ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kedepannya. Mahasiswa lebih mampu berkomunikasi dengan baik, mampu mengatur waktu dengan lebih baik serta lebih produktif. Mahasiswa juga lebih mengerti bagaimana caranya menjadi pemimpin yang baik, Dari berbagai macam perubahan yang terjadi ,perubahan yang paling signifikan adalah semakin bertambahnya ilmu dan rasa percaya diri dengan jumlah sebesar 36%

Sebuah penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Suranto dan Famila Rusdianti tahun 2018 berjudul Pengalaman Berorganisasi dalam Membentuk Soft Skill menunjukkan bahwa pengalaman berorganisasai dapat membentuk soft skill mahasiswa, Adapun manfaat yang didapatkan diorganisasi yaitu diantaranya membantu dan meningkatkan leadership, communication skill, teamwork, memperluas jaringan atau networking, problem solving dan memanajemen konflik.

Mahasiswa yang mengikuti organisasi tidak hanya berdasarkan minat tetapi bisa saja lebih mengarah pada cara mahasiswa untuk mengatasi tekanan akademik. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Sukarno pada tahun 2018 dengan judul Hubungan antara Stres Akademik dengan Minat Berorganisasi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta menujukkan bahwa stres akademik tergolong sedang dan minat berorganisasi tergolong tinggi. Mahasiswa yang memiliki minat organisasi yang tinggi memiliki acuan yang tinggi untuk lebih aktif berorganisasi, berorganisasi bermanfaat untuk melatih kecakapan serta kemampuannya dalam kepemimpinan, melatih mental berbicara di depan publik, melatih diri pada suatu permasalahan untuk menemukan problem solving.

Penelitian juga menunjukkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan, membentuk karakteristik seseorang menjadi kuat dalam menghadapi tekanan serta mampu mengatur waktu dengan baik, sebagai ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya, dan menambah nilai plus CV (Curriculum Vitae) pada saat melamar pekerjaan. Hal tersebut dapat mendukung kesuksesan dalam bekeja setelah menyelesaikan pendidikin di perguruan tinggi.

Teruntuk para mahasiswa mulailah sejak dini membangkinkan motivasi berperan dalam organisasi. Mengikuti organisasi mahasiswa bisa mendapatkan banyak hal dengan syarat berperan menjadi partisipan yang aktif dan bukan hanya sebagai anggota yang namanya sekedar tercatat di SK agar kesempatan dalam meningkatkan soft skill tidak terlewatkan begitu saja. Sehingga dapat membuat diri mahasiswa tidaklagi merasa canggung  dalam menyentuh ruang baru, baik di dalam lingkungan masyarakat maupun di dunia kerja nantinya.

 

Penulis: Rahma Fany, mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Makassar yang selalu berusaha mengaktualisasikan diri. Mottonya ialah bergerak atau tergantikan.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.